Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengangkat Letnan Jenderal TNI Hinsa Siburian, seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat, menjadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pelantikan Hinsa Siburian dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Senin, sekitar pukul 14.00 WIB.
Pengangkatan Hinsa berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 56/P tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala BSSN.
Kepres tersebut menetapkan dan mengangkat Hinsa Siburian sebagai Kepala BSSN dan diberikan hak keuangan administrasi dan fasilitas lainnya setingkat menteri.
“Sebelum saya mengambil janji saudara Hinsa Siburian sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara. Apakah saudara beragama Kristen Protestan?” tanya Presiden Jokowi.
“Siap beragama Kristen Protestan,” jawab Hinsa.
“Bersediakah saudara mengambil janji sesuai dengan agama Kristen Protestan?”
“Bersedia.”
“Apabila demikian saya minta saudara mengikuti dan mengulangi kata-kata saya. Demi Tuhan saya berjanji bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan seluruhnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab. Kiranya Tuhan menolong saya,” ucap Presiden diikuti oleh Hinsa.
Kemudian ia menandatangani berita acara pengangkatan dirinya sebagai Kepala BSSN.
Hinsa tercatat adalah lulusan terbaik Akmil tahun 1986 dan sejak 18 Agustus 2015 sampai dengan 25 April 2017 ia menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Fransen G. Siahaan.
Ia lahir pada 28 Oktober 1959 atau berusia 59 tahun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI.
Presiden angkat Hinsa Siburian jadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Selasa, 21 Mei 2019 14:54 WIB
Pengangkatan Hinsa berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 56/P tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala BSSN.