Tangerang (ANTARA) - Petugas Polresta Tangerang, Banten, mengharapkan pihak-pihak yang memperingati Hari Buruh pada 1 Mei nanti tidak menggelar hari itu secara berlebihan karena saat masih dalam tahapan Pemilu 2019.
Kepala Polresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Sabilul Alif, di Tangerang, Kamis, mengatakan saat ini rekapiltuasi suara Pemilu masih berjalan yang memerlukan suasana yang kondusif. "Jangan sampai memobilisasi massa dalam jumlah banyak dan menganggu ketertiban di jalan raya," kata dia.
Ia memahami pada 1 Mei para buruh memperingati dengan berbagai kegiatan termasuk aksi demo turun ke jalan. Namun hal itu perlu dilakukan secara tertib karena setiap aspirasi yang disampaikan ke pemerintah dapat ditindaklanjuti instansi berwenang.
Ia meminta kepada masing-masing serikat pekerja di pabrik untuk tidak mengerahkan massa secara besar-besaran turun ke jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas. "Hargai juga bahwa jalan merupakan milik publik, tidak hanya buruh tapi semua warga dari berbagai lapisan," katanya.
Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Buruh Nusantara Kabupaten Tangerang, Prasetyo, mengatakan, tetap turun ke jalan pada 1 Mei dan ini merupakan kesempatan menyampaikan aspirasi.
Ada 10 tuntutan yang harus disampaikan kepada pemerintah dan mengharapkan dapat diperhatikan, termasuk mengenai tenaga kerja kontrak. Masalah lain adalah tentang upah buruh yang masih murah, maka perlu diutarakan pada 1 Mei nanti.
Polisi Tangerang harap peringatan Hari Buruh tak berlebihan
Kamis, 25 April 2019 14:54 WIB
Pada 1 Mei para buruh memperingati dengan berbagai kegiatan termasuk aksi demo turun ke jalan. Namun hal itu perlu dilakukan secara tertib karena setiap aspirasi yang disampaikan ke pemerintah dapat ditindaklanjuti instansi berwenang.