Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menyebut pertahanan Indonesia saat ini mulai semakin diperhitungkan dunia, bahkan masuk di urutan 10 besar dunia.
"Peluncuran kapal selam ketiga ini adalah terobosan besar dalam industri pertahanan Indonesia, dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan dunia," kata Ryamizard, saat peluncuran kapal selam ketiga di Dermaga Kapal Selam, PT PAL Indonesia, Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia patut berbangga, bahwa pertahanan nasional sudah diperhitungkan dunia, dan telah maju sembilan langkah dibanding tahun 2014.
Oleh karena itu, dengan diresmikannya kapal selam ketiga ini akan semakin meningkatkan getaran efek kepada dunia dan membuat daya tempur nasional semakin diperhitungkan.
"Indonesia memang tidak mempunyai musuh negara, namun dengan peluncuran kapal selam ini menunjukkan bahwa kita mampu memenuhi alutsista sendiri, bahkan ke depan akan memiliki kemampuan menjual alutsista kepada negara lain," katanya.
Ia menjelaskan, kemampuan Indonesia membuat alat utama sistem senjata (alutsista) mandiri sesuai dengan cita-cita bangsa, yakni menjadi poros maritim dunia, dan keberadaan samudera merupakan tempat terpenting bagi Indonesia.
"Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berterima kasih kepada BUMN PAL Indonesia yang sudah bekerja sama baik dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) melalui proses Transfer of Technology (TOT)," katanya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengaku berterima kasih atas kepercayaan Kemenhan kepada PT PAL Indonesia untuk pembangunan kapal selam.
Ia mengatakan, kapal selam ini pembangunannya didanai melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun dari pengajuan awal Rp2,5 triliun.
"Adanya kapal selam yang diluncurkan hari ini, industri pertahanan Indonesia khususnya matra laut mendapatkan kekuatan baru, sebagai upaya penguatan sistem pertahanan negara dalam menjaga dari potensi ancaman yang ada," katanya.
Dengan peluncuran itu, Indonesia juga telah menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah mengembangkan dan membangun teknologi kapal selam.
Sementara kapal selam ketiga yang diluncurkan dengan nama Alugoro itu memiliki spesifikasi jenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada dibawah air.
Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bonot 1.596 ton ketika menyelam dibawah permukaan.
Selain itu, memiliki teknologi baru dan canggih yakni mampu mengatasi peperangan dibawah permukaan laut.