Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa ini berpeluang menguat seiring dengan meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa, mengatakan, kesepakatan dagang AS-China yang semakin menunjukkan perkembangan positif, membawa optimisme global.
"Optimisme pasar menguat seiring dengan kesepakatan dagang antara AS-China yang mendekati final," ujar Lana.
Sebelumnya, indeks manufaktur China juga sudah kembali ke level diatas 50 yaitu level ekspansi pada Maret 2019 setelah dalam tiga bulan sebelumnya berturut-turut dibawah level 50 yang merupakan level kontraksi.
Di AS, Indeks PMI Manufaktur naik menjadi 55,4 pada Maret 2019 setelah sebelumnya tercatat paling rendah 54,2 pada Februari 2019.
"Perbaikan kinerja sektor manufaktur di China dan AS ini juga membuat optimisme di pasar obligasi," kata Lana.
Lana memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp14.200 hingga Rp14.220 per dolar AS.
Pada pukul 9.39 WIB, kurs rupiah masih melemah 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.240 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.229 per dolar AS.
Rupiah berpotensi menguat seiring meredanya perang dagang
Selasa, 2 April 2019 10:45 WIB
Sebelumnya, indeks manufaktur China juga sudah kembali ke level diatas 50 yaitu level ekspansi pada Maret 2019 setelah dalam tiga bulan sebelumnya berturut-turut dibawah level 50 yang merupakan level kontraksi.