Tangerang (ANTARA) - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap, Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Kota Tangerang (FORKOT) ke- 4 sebagai upaya untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada generasi muda.
"Di tengah budaya gadget yang semakin tinggi, anak - anak harus diperkenalkan dengan permainan tradisional yang menjadi budaya bangsa Indonesia. Dengan permainan tradisional akan membuat anak - anak bisa saling berinteraksi dan memiliki pergaulan yang lebih luas," katanya di Tangerang, Senin.
Pemerintah Kota Tangerang bekerja sama dengan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Tangerang menggelar Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Kota Tangerang (FORKOT) ke-4 tahun 2019.
Kegiatan ini diikuti tak kurang dari 600 peserta yang terhimpun dari pelajar mulai tingkat SD hingga SMA serta masyarakat umum.
Arief mengharapkan agar para orang tua dapat mendorong anak - anaknya agar dapat besosialisasi melalui permainan dan olahraga tradisional.
"Sekarang kan anak - anak olahraganya sering main game online di gadget, jempolnya aja yang olahraga," katanya.
Ketua Formi Kota Tangerang Marsudi Haryoputro menjabarkan, kegiatan Forkot ke-4 ini digelar sebagai upaya untuk mencari bibit atlet berprestasi yang nantinya akan mengikuti Forkot tingkat Provinsi Banten pada Mei 2019.
"Kami juga persiapkan untuk mengikuti Fornas yang akan berlangsung di Kalimantan pada bulan November nanti," pungkas Marsudi.
Forkot ke-4 tahun 2019 ini berlangsung mulai tanggal 23 hingga 24 Maret 2019 dengan mempertandingkan tiga kategori antara lain olahraga kesehatan dan kebugaran, olahraga tradisional budaya serta olahraga petualangan dan tantangan.
Dalam kesempatan tersebut turut pula diperkenalkan berbagai olahraga dan permainan tradisional seperti engrang, ketapel, sumpit, lari batok. Selain permainan tradisional, ajang tersebut juga melombakan olahraga ekstrem seperti BMX dan skateboard.
Arief harapkan olahraga tradisional membudaya di Kota Tangerang
Senin, 25 Maret 2019 10:36 WIB
Di tengah budaya gadget yang semakin tinggi, anak - anak harus diperkenalkan dengan permainan tradisional yang menjadi budaya bangsa Indonesia