Serang (ANTARA) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Serang siap menekan Angka Kematian Ibu (AKI) pasca ditemukannya 24 kasus AKI, 10 kasus lebih banyak dibandingkan 2017 yaitu 14 kasus kematian ibu.
Ketua IBI Kota Serang Anah Rohanah mengatakan, terdapat alasan mengapa AKI masih cukup tinggi di Kota Serang, diantaranya karena penyebaran bidan yang hanya terfokus di pusat perkotaan saja serta sulitnya akses transportasi di daerah pinggiran kota menjadi salah satu penyebab tingginya AKI.
"Kita kalau dilihat dari jumlah SDM sudah memadai dan jumlahnya 930 bidan. Namun memang sebarannya hanya terpusat perkotaan, sisanya hanya sedikit yang berada dipinggiran kota," kata Anah.
Anah menjelaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan secara intensif untuk para bidan, sehingga kompetensi dalam menangani ibu hamil beresiko tinggi semakin baik.
"Kami akan selalu melakukan pembinaan kepada para bidan, bagaimana ketika ada ibu hamil yang datang ke tempat praktiknya bisa lebih tahu kondisinya. Jadi apa yang harus dilakukan ketika ibu hamil trsebut terdeteksi beresiko tinggi," katanya.
Ia juga mengatakan, IBI Kota Serang memiliki program unggulan dalam menangani AKI yaitu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) agar angka kematian ibu bisa lebih ditekan .
"Kalau ada ibu hamil yang terdeteksi dari awal, kami akan segera lakukan pendampingan kepada ibu tersebut. Selain itu juga, kita ada program kunjungan ibu hamil beresiko tinggi, kunjungan ibu nifas dengan tujuan menekan AKI tersebut. Mudah-mudahan tidak ada lagi kematian ibu hamil di Kota Serang," kata Anah.
IBI Kota Serang siap tekan angka kematian ibu
Rabu, 13 Maret 2019 19:38 WIB
IBI Kota Serang memiliki program unggulan dalam menangani AKI yaitu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) agar angka kematian ibu bisa lebih ditekan