Kota Cilegon (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) terus melakukan langkah penguatan layanan pengasuhan anak berbasis komunitas melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
Penguatan tersebut dilakukan dengan meningkatkan kompetensi pengasuh dan kader di Provinsi Banten melalui kegiatan “Peningkatan Kompetensi Pengasuh Tamasya/Kader BKB dan Kemitraan Program Tamasya” yang digelar di Kota Cilegon pada Selasa (28/10).
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendukbangga/BKKBN, Afiatus Salamah Budi Setiyono yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan Program Tamasya hadir sebagai fasilitas pengasuhan anak yang aman, ramah anak dan terjangkau, khususnya bagi keluarga di kawasan industri yang membutuhkan tempat penitipan anak berkualitas.
Baca juga: Pertamina Patra RJBB-BKKBN luncurkan "TAMASYA" wujudkan Generasi Emas 2045
Program Tamasya tak bisa dijalankan hanya oleh pemerintah, tetapi juga bersinergi dengan industri dan masyarakat. Untuk itu kemitraan lintas sektor menurutnya sangat penting dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program Tamasya.
“Kami bersyukur ada sembilan perusahaan yang telah berkolaborasi dengan Tamasya Kemendukbangga/BKKBN. Ke depan, kolaborasi ini akan terus ditingkatkan agar Tamasya tetap eksis dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Adapun sembilan perusahaan itu, yakni PT PLN Nusantara Power Muara Karang, PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya 1-7, PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya 8, PT PLN Indonesia Power UBP Cilegon, PT PLN Indonesia Power PLTU Banten 2 Labuan, PT PLN IP UBP Banten 3 Lontar, PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Pertamina Energy Terminal - LPG Terminal Tanjung Sekong, dan PT Krakatau Sarana Properti (KSP).
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi, menegaskan bahwa pemerintah berkewajiban hadir dalam penyediaan layanan pengasuhan anak yang berkualitas, seiring meningkatnya partisipasi perempuan di dunia kerja. Di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2025, tingkat partisipasi perempuan bekerja di Provinsi Banten mencapai 48,90 persen dan di Kota Cilegon mencapai 43,26 persen.
“Indonesia emas akan terwujud kalau semua bekerja-ibu bekerja, bapak bekerja. Tantangannya, ibu bekerja butuh tempat penitipan anak yang menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak,” jelas Rusman.
Baca juga: Chandra Asri Group hadirkan program TAMASYA di Cilegon
Ia menambahkan bahwa empat unsur penting dalam pengelolaan Tamasya mencakup kompetensi pengasuh bersertifikat, pendampingan yang baik bagi anak, komunikasi aktif dengan orang tua, serta akses rujukan kesehatan bagi anak yang membutuhkan. Ia pun berharap, keberadaan Tamasya dapat membantu ibu bekerja merasa tenang, sekaligus memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal di lingkungan yang aman dan stimulatif.
Pada kesempatan ini, usai dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama bersama sembilan perusahaan, Pengurus DWP Kemndukbangga/BKKBN juga melaksanakan kunjungan ke dua Tempat Penitipan Anak (TPA), yakni di TPA Idola Bangsa binaan Chandra Asri dan TPA Buah Hati Kita binaan PLN Indonesia Power UBP Suralaya.
Manager SDM dan Humas PLN Indonesia Power UBP Suralaya, Andi Dwi Laksono, mengatakan, dari Indonesia power programnya tidak hanya fokus pada infrastruktur, contoh kami ada sanitasi yang kami berikan ada program PHBS dan alat peraga edukasi.
"jadi anak-anak juga diajari bagaimana mereka berperilaku hidup dan sehat, infrastrukturnya dari kami. Ada juga sarana alat peraga edukasi yang sudah kita serah terimakan. Kita juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang didukung Indonesia Power untuk para pengajar dan pendidik yang ada di sini. Harapan kami setelah ini, ini bisa menjadi TPA percontohan untuk kolaborasi kami Indonesia Power dengan Buah Hati Kita. Ini membuktikan bahwa program Tamasya bisa berkolaborasi dengan industri, karena Kota Cilegon terkenal dengan industrinya dan banyak karyawan-karyawati yang bekerja. Jadi ini supaya menjadi tempat edukasi yang aman dan nyaman untuk anak-anak para karyawati di Kota Cilegon," tambahnya.
Baca juga: Program Tamasya di Lebak cetak anak berkualitas untuk Generasi Emas 2045
