Serang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, telah merumuskan 16 program unggulan yang menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 untuk mewujudkan Kabupaten Serang yang unggul dan sejahtera.
Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah, di Serang, Selasa, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD mengatakan 16 program tersebut dirancang untuk menerjemahkan enam visi pembangunan daerah lima tahun ke depan.
"Keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan RPJMD sangat bergantung pada kerja sama, kolaborasi, serta komitmen semua pihak," ujarnya.
Baca juga: Dinsos Kabupaten Serang sosialisasikan Kampung Siaga Bencana 2025
Ia memaparkan, beberapa program unggulan tersebut berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti peningkatan layanan gizi dan penyediaan cold storage ASI untuk menekan angka stunting, serta optimalisasi puskesmas pembantu (Pustu) di setiap desa.
Selain itu, Pemkab Serang juga akan meningkatkan insentif bagi tenaga fungsional seperti guru madrasah, tenaga honorer, kader posyandu, RT/RW, dan perangkat desa.
"Kami juga akan meningkatkan beasiswa bagi anak berprestasi, penghafal quran, yatim piatu, dan anak tidak mampu," tambahnya.
Baca juga: 25 Kades di Serang kembali jabat usai dapat perpanjangan dua tahun
Di bidang pelayanan publik dan infrastruktur, program prioritas meliputi penyediaan internet gratis di ruang publik, peningkatan program air bersih, serta pembangunan fasilitas olahraga dan pusat oleh-oleh untuk produk UMKM.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui transparansi pengelolaan APBD dengan penerapan sistem digital, serta membangun kanal pengaduan masyarakat yang terintegrasi.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Serang, Rachmat Maulana, mengatakan Musrembang RPJMD ini menjadi tonggak sejarah baru untuk mewujudkan Kabupaten Serang yang bahagia dalam lima tahun mendatang.
Baca juga: Wagub Dimyati siap mediasi perebutan delapan pulau di Teluk Banten
