Serang (ANTARA) - Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah mengapresiasi pelaksanaan Festival Bubur Suro di Agro Wisata Durian Ciseuti, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang sebagai pelestarian budaya.
"Saya mengapresiasi inisiatif Desa Curuggoong yang menyelenggarakan kegiatan Bubur Suro ini sebagai peringatan 10 Muharam yang memiliki makna mendalam dalam sejarah Islam," kata Ratu Rachmatu Zakiyah di Serang, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan ini memiliki tiga tujuan mulia yang selaras dengan visi Kabupaten Serang. Adapun ketiga tujuan itu meliputi mempererat nilai gotong royong masyarakat, memajukan pariwisata desa, dan menghidupkan kembali warisan budaya.
Baca juga: Lomba pawai obor warnai Tahun Baru Islam di Kota Serang
Pemerintah Kabupaten Serang mendukung kegiatan positif yang dapat memperkaya khazanah budaya daerah dan memperkuat ikatan sosial masyarakat.
"Kita akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif agar tradisi-tradisi baik ini dapat terus hidup dan berkembang," tandasnya.
Menurut dia Festival Bubur Suro bukan hanya sekadar ajang makan bersama, melainkan juga wadah untuk mempererat tali silaturahim, memupuk semangat persatuan, serta melestarikan tradisi leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Sementara Kades Curuggoong, Juhaeni Jajuli, mengapresiasi antusiasme masyarakat meramaikan Festival Bubur Suro dalam rangka memperingati 10 Muharam 1447 Hijriah.
"Festival Bubur Suro ini supaya melestarikan budaya gotong royong di kalangan masyarakat, sehingga kita bisa kompak bersatu untuk selalu berbuat kebaikan ke depannya," ucapnya.
Baca juga: Dispar Banten dukung pengembangan desa wisata Bandung di Pandeglang