Lebak (ANTARA) - Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap siaga dan waspada menghadapi bencana hidrometeorologi akibat curah tinggi.
"Kita melihat bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, karena curah hujan tinggi," kata Ketua Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan dalam keterangannya di Lebak, Kamis.
Tagana Kabupaten Lebak menginstruksikan kepada seluruh relawan di 28 kecamatan agar siap siaga kewaspadaan potensi bencana alam menghadapi cuaca buruk satu pekan ke depan.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak langganan bencana banjir dan longsor sehingga perlu kesiapsiagaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Saat ini, relawan Tagana menyiapkan anggota sebanyak 223 orang dan terbagi di Posko Rangkasbitung serta Posko Lebak Selatan.
"Mereka yang bertugas di posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket," katanya menjelaskan.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan waspadai curah hujan meningkat di Banten
Dia mengatakan jika menerima laporan kejadian bencana alam maka petugas langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan evakuasi pertolongan dan penyelamatan.
Selain itu, para relawan juga melakukan penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam.
Pelayanan dasar tersebut berupa pemenuhan konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum.
Selain itu juga warga korban bencana alam dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman.
"Kami mengutamakan penyelamatan warga korban bencana alam dengan memberikan pelayanan dasar agar mereka tidak kerawanan pangan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak Banten capai 307 orang
Menurut dia, pihaknya menyiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue juga kendaraan dapur, tenda pengungsian dan kebutuhan logistik.
Begitu juga menghadapi cuaca buruk, pihaknya menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga pihak terkait dan elemen masyarakat.
"Kami berharap cuaca buruk selama satu pekan ke depan tidak menimbulkan bencana alam," katanya menambahkan.
Sementara itu, sejumlah warga bantaran Sungai Ciujung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa terbantu adanya kesiagaan relawan Tagana untuk melakukan pemantauan menghadapi cuaca buruk dengan potensi curah hujan tinggi.
"Kami setiap hari bertemu dengan relawan Tagana untuk mengingatkan warga agar waspada jika curah hujan tinggi," kata Rahayu (50) warga Lebak Sambel Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak minta legislatif wujudkan hunian tetap