Serang (ANTARA) - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Banten tumbuh sebesar 4,79 persen selama 2024 atau melambat jika dibandingkan dengan 2023 yang tumbuh sebesar 4,81 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Ameriza M Moesa, di Serang, Jumat, mengatakan melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional.
"Walaupun tahun ini melambat, tapi ada optimisme karena perlambatan 4,79 tadi searah dengan perkembangan ekonomi nasional. Dan ini masih bisa dimaklumi karena industri pengolahan di Banten tidak full kapasitas satu tahun," katanya.
Selain itu, akselerasi pertumbuhan ekonomi Banten pada 2024 juga ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan net ekspor yang membaik.
Baca juga: Mendagri Tito apresiasi keberhasilan Kota Tangerang tekan angka Inflasi
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekspor bersih dari 1,2 persen pada 2023 menjadi 9,02 persen di 2024, karena sektor industri pengolahan mulai recovery pada triwulan IV-2024. Dan ini menjadi salah satu penopang kinerja ekonomi di Banten pada 2024.
Adapun sektor konsumsi rumah tangga, turut mengalami pertumbuhan dari 3,96 persen menjadi 4,83 persen dalam periode yang sama.
"Kondisi ini juga sejalan dengan tingkat optimisme masyarakat yang tercermin dari hasil survei Bank Indonesia Indeks Keyakinan Konsumen pada triwulan IV-2024 sebesar 119,03 persen lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 117,39 persen," katanya pula.
Ia mengatakan, BI Banten tetap optimis, pertumbuhan ekonomi Banten pada 2025 akan tumbuh membaik pada rentang 4,80 sampai 5,60 persen yang didorong optimisme domestik.
"Dengan beberapa faktor pendukung pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025, yakni lapangan usaha industri pengolahan akan tumbuh positif, karena telah normalnya industri besi baja dan perbaikan petrokimia, lapangan usaha perdagangan akan tumbuh positif akibat pulihnya tingkat konsumsi masyarakat," katanya lagi.
Baca juga: Pemprov Banten gelar pangan murah 127 kali guna pantau harga