Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menangani jalan ambles akibat bencana alam di 11 titik guna memperlancar arus lalu lintas di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Lebak Irvan Suyatupika, di Lebak, Rabu, mengatakan ruas jalan yang ambles akibat bencana alam terjadi di 11 titik di sejumlah kecamatan.
"Saat ini pemerintah daerah sedang menangani ruas jalan tersebut agar bisa dilintasi menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," ujarnya.
Ia menyebutkan penanganan ruas jalan yang ambles itu di antaranya ruas jalan Pengasaman Kecamatan Malingping sepanjang 100 meter dan Parigi Cijahe 30 meter.
Baca juga: 351 rumah di Lebak rusak akibat bencana alam
Selain itu, juga ruas jalan Cangketeuk Ciseel Sobang 70 meter, Suwakan-Bayah Barat 70 meter, Mekar Jaya-Cikapek 50 meter, dan Bojongmanik-Cirinten 22 meter.
"Kami menargetkan penanganan ruas jalan itu sepekan bisa rampung dan bisa dilintasi berbagai angkutan menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah juga membangun jembatan darurat, karena jembatan sebelumnya rusak diterjang bencana alam di Kecamatan Leuwidamar.
Baca juga: BPBD Lebak tangani bencana di 24 kecamatan
Saat ini arus lalu lintas di daerah itu berjalan lancar untuk akses masyarakat setempat.
"Ruas jalan yang ambles itu saat ini bisa dilintasi kendaraan sehingga memperlancar arus lalu lintas," ujar Irvan.
Sementara itu, warga Kabupaten Lebak merasa senang jalan menuju kawasan wisata Badui bisa dilintasi angkutan setelah ditangani oleh DPUPR Lebak.
"Kami sekarang bisa mengakses jalan Cijahe dan lancar menuju Badui Dalam," kata Haerudin, seorang warga Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak.
Baca juga: BPPTKG lakukan penelitian di lokasi bencana pergerakan tanah Lebak