Provinsi Banten menjadi wilayah kegiatan para staf dinas Kementerian Luar Negeri RI untuk yang menimba ilmu dalam Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU), untuk menggali potensi berkaitan dengan urusan diplomatik.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar di Serang, Rabu menyambut baik kegiatan SESDILU dan berharap para staf dinas luar negeri dapat memahami berbagai informasi dari aspek sumber daya, hingga kinerja pembangunan yang telah berjalan di provinsi tersebut.
"Mudah-mudahan dengan tadi katanya akan ada 32 negara yang bisa terakses dengan informasi dalam rangka SESDILU ini, yang kita berharap Banten juga bagian dari terekspos disana," ujar Al Muktabar.
Baca juga: Ombudsman Perwakilan Banten tinjau pelaksanaan SKD CASN Kemenkumham Banten
Baca juga: Ombudsman Perwakilan Banten tinjau pelaksanaan SKD CASN Kemenkumham Banten
Berkaitan dengan urusan diplomatik, Al Muktabar juga mengatakan pihaknya berupaya memperkenalkan Banten sebagai wilayah yang memiliki posisi penting berkaitan dengan pembangunan Indonesia, saat menyambut tamu-tamu negara yang hadir di pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada Minggu (20/10).
Selain itu, Al Muktabar mengatakan pihaknya juga telah memberikan pangkalan data profil Banten kepada peserta SESDILU seperti 17 industri raksasa di Tangerang Raya, Cilegon dan Kabupaten Serang.
"Lalu kita juga menitipkan bagian selatan kita, kita dorong menjadi kawasan agro, itu sumber pangan. Dan nilai pangan dengan nilai industri sama sebenarnya, sama bargaining position di dunia internasional," ujar dia.
Baca juga: KPU Kota Serang bersiap lelang logistik Pemilu 2024
Baca juga: KPU Kota Serang bersiap lelang logistik Pemilu 2024
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU). Tubagus Edwin Suchranudin mengatakan Banten memiliki banyak potensi untuk lakukan melakukan kerja sama secara internasional dan juga dengan rekanan di luar negeri.
Para peserta juga akan mempelajari tentang ekspor udang, menjajaki agar Golok Banten bisa menjadi salah satu warisan tak benda di UNESCO, dan potensi pasar yang lebih luas lagi untuk produk budidaya anggrek.
"Kami berikan tugas mana saja yang bisa diidentifikasi oleh peserta berdasarkan data, berdasarkan paparan yang disampaikan oleh pejabat dari Banten. Dari situ mereka mencoba menggali dan kemudian juga tahapan selanjutnya adalah mereka mencari potensial partner yang ada di luar negeri berdasarkan kebutuhan atau potensi yang sudah digali oleh peserta SESDILU," ujar Edwin.
Baca juga: OJK ingatkan Gen Z terkait perencanaan keuangan