Serang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang secara rutin memberikan penyuluhan bagi pasien rawat jalan di rumah sakit tersebut, salah satunya lewat program 'Kamis Edukasi' yang digagas bidang promosi kesehatan (Promkes).
"Alhamdulillah Promkes Publikasi RSUD melakukan terobosan membuat program kegiatan pendidikan kesehatan secara rutin dan terjadwal dengan baik. Kami lakukan program ini setiap hari Kamis pagi. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi pasien sambil menunggu antrean dokter, kita berikan edukasi," kata Kepala Unit Promkes dan Publikasi RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Lilis Muhlisah, di Serang, Kamis.
Lilis berharap, program ini dapat memberikan dampak yang positif untuk diikuti oleh semua layanan kesehatan terutama yang berada di wilayah kabupaten Serang. Karena, kata dia, edukasi ini tidak hanya memberikan langkah prevetif saja melainkan promotif dan kuratif juga.
"Kita tidak hanya berhenti dengan kata cegah tapi juga kita memberikan pengetahuan bagaimana "treatment" apabila sudah terjadi. Dan edukasi ini tidak hanya tentang berbagai jenis penyakit tapi juga promosi layanan yang ada di RSUD sesuai kebutuhan dan kompetensi tim pemberi materi," kata Lilis menambahkan.
Baca juga: Bupati Tatu resmikan klinik jantung pertama di Kabupaten Serang
Ia mengatakan, program "Kamis Edukasi" ini dilaksanakan setiap hari Kamis selama sekitar 30 menit dimulai pukul 08.00 sampai selesai.
"Pada hari ini kebetulan kami mengambil tema penyuluhan terkait pengenalan dan penanganan diare pada anak. Pekan depan nanti materinya beda lagi. Kami rasa ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan kesehatan masyarakat terutama para pengunjung RSUD," kata Lilis Muhlisah.
Sementara itu narasumber yang menyampaikan materi terkait penanganan diare pada anak dalam program 'Kamis Edukasi' di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, dr Vita Rahma Fitria dari Case Manager ruang Flamboyan 2 menyampaikan, jangan menganggap enteng penyakit diare pada anak-anak karena kalau dibiarkan anak bisa dehidrasi yang membahayakan anak.
"Penyebab diare diantaranya infeksi virus atau bakteri, bisa malnutrisi/ kurang gizi dan faktor kesehatan lingkungan yang tidak baik," kata dr Vita.
Menurutnya, ada dua jenis diare yakni diare akut yakni buang air besar yang encer atau cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari yang berlangsung selama kurang dari 14 hari.
"Kemudian diare kronik yakni buang air besar dengan tinja yang encer secara terus menerus selama lebih dari 14 hari," kata dokter Vita.
Baca juga: Komisi III DPR dukung peningkatan kelas RSUD Kota Tangerang jadi B
Oleh karena itu, kata dia, agar terhindar dari diare pada keluarga terutama anak-anak maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan pakai sabun dan air bersih, pemberian ASI dan MP ASI penuh selama enam bulan pertama, sanitasi atau kebersihan makanan harus terjaga dengan baik serta menggunakan jamban atau pembuangan tinja yang baik dan benar.
"Kalau anak terkena diare tanpa dehidrasi untuk pengetahuan ibu di rumah segera lakukan pemberian cairan lebih dari biasanya, oralit, nutrisi yang sesuai dengan anak, untuk zink dan antibiotik apabila diperlukan ini harus melalui anjuran dokter. Jika anak mengalami dehidrasi, lemah dan tidak aktif atau kesadaran menurun ini yang harus di waspadai dan harus segera ke layanan kesehatan terdekat," katanya.
Salah seorang peserta penyuluhan asal Ciracas Kota Serang tersebut Ernawati mengatakan, kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang belum banyak mengetahui mengenai penyakit dan penanganannya seperti diare pada anak.
"Saya jadi banyak tahu penanganan diare pada anak. Biasanya kan kita asal ngasih obat aja gak tahu boleh atau tidak . Tadi kan dokter bilang dikasih air teh aja jangan. Kita jadi tahu itu gak baik buat anak," kata Erna salah seorang pasien yang menunggu antrean untuk berobat di poli mata di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Catat, balita konsumsi vitamin A bisa cegah diare
RSUD Dradjat Prawiranegara perkuat layanan dengan promosi lewat "Kamis Edukasi"
Kamis, 3 Oktober 2024 17:25 WIB