Serang (Antaranews Banten) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten akan menggandeng sejumlah pihak terutama perbankan dan Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) untuk pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati di Serang, Jumat mengatakan, kerjasama antara 'stakeholder' pariwsiata yang terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif di Banten perlu terus ditingkatkan. Karena tidak mungkin pelaku ekonomi kreatif tumbuh berkembang sendiri-sendiri tanpa ada dukungan dari pihak lain.
''Perlu ada yang menjebatani dalam pengembangan ekraf untuk digunakan masyarakat. Cukup banyak ekraf yang bisa dikembangkan. Ada sekitar 16 sub sektor ekraf yang perlu dikembangkan," kata Eneng Nurcahyati.
Pihaknya sudah menyelengarakan Forum Kemitraan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema "Tingkatkan Sinergitas Dunia Industri Pariwisata Guna Meningkatkan Ekonomi Kreatif Yang Berdaya Saing". Kegiatan tersebut mengundang sejumlah pihak terkait dalam upaya mendukung pengembangan Ekraf termasuk unsur perbankan.
''Dari pelaku ekraf yang ada banyak yang bisa dikembangkan dan di fasilitasi oleh perbankan. Salah satunya fasilitasi kredit untuk pengembangan usahanya. Proses pembukuan juga perlu dilakukan pembinaan, sehingga skill pelaku usaha bisa ditingkatkan," kata dia.
Selain dukungan bank dari sisi permodalan, kata dia, dalam upaya membantu pengembangan ekraf tersebut PHRI perlu juga ikut berperan serta. Karena melalui hotel dan restauran pengembangan hasil kreatititas ekonomi kreatif bisa juga dikenalkan ke masyarakat luas khususnya wisatawan melalui PHRI.
"Kami minta untuk Hotel juga menyiapkan hasil ekfraf. Bahkan kuliner hingga musik tradisional itu, seharusnya ditampilkan di hotel-hotel di Banten," kata Eneng.
Eneng mengapresiasi perbankan dan Hotel yang sudah terlebih dahulu membantu pengembangan ekraf. Ia berharap virus positif tersebut bisa terus ditularkan ke stakeholder lain yang ada di Banten.
''Bagi yang sudah berperan kami apresiasi dan virus kebaikan untuk Banten terus dikembangkan. Salah satu contohnya yakni melalui penggunaan seragam batik daerah masng-masing yang dilakukan oleh stakeholder terkait," katanya.
Eneng juga berharap para pelaku usaha ekonomi kreatif bisa memanfaatkan media sosial untuk membgantu mengenalkan atau mempromosikan hasil karyanya supaya lebih dikenal masyarakat luas dan dunia luar.
''Jika ibu-ibu dan bapak-bapak pelaku ekraf yang belum punya media sosial, buat itu. Pelaku ekraf juga harus punya sosmed untuk mengenalkan produknya ke masyarakat yang lebih luas," kata Eneng Nurcahyati.
Baca juga: MMS Perkirakan 2 Juta Kendaraan Libur Lebaran
Dispar Banten Gandeng PHRI Dan Bank Kembangkan Ekraf
Jumat, 25 Mei 2018 14:22 WIB
Cukup banyak ekraf yang bisa dikembangkan. Ada sekitar 16 sub sektor ekraf yang perlu dikembangkan