Presiden Janjikan Brigjen KH Syam'un Pahlawan Nasional
Jumat, 11 Mei 2018 19:18 WIB
Presiden Joko Widodo menjanjikan usulan yang disampaikan Pemprov Banten agar Brigjen KH Syam'un menjadi pahlawan nasiolan akan ditindaklanjuti dan dipilih jika suidah masuk ke meja presiden.
Cilegon (Antaranews Banten) - Presiden Joko Widodo menjanjikan usulan yang disampaikan Pemprov Banten agar Brigjen KH Syam'un menjadi pahlawan nasiolan akan ditindaklanjuti dan dipilih jika suidah masuk ke meja presiden.
''KH Syam'un diusulkaan jadi pahlawan nasional, namun saat ini belum ke meja saya. Kalau nanti diusulkan biasanya ada delapan sampai 10 nama. Entah tahun ini atau tahun depan, saya akan pilih KH Syam'un salah satunya," kata Presiden Joko Widodo disambut tepuk tangan ribuan masyarakat yang hadir pada peringatan Hari Lahir (Harlah) Lembaga Pendidikan Al-Khairiyah di Cilegon, Jumat.
Ia mengatakan, dari delapan sampai dengan sepuluh usulan untuk pahlawan nasional dari berbagai daerah. Biasanya setiap tahun ada tiga usulan nama yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Presiden berjanji jika dari delapan usulan nama tersebut, kemudian ada nama Brigjen KH Syam'un, maka akan dipilih atau ditetapkan tiga nama usulan termasuk salah satunya KH Syam'un sebagai pendiri dari Lembaga Al-Khairiyah.
Namun demikian, kata dia, usulan menjadi pahlawan nasional tersebut harus melalui persyaratan dan ketentuan yang harus ditempuh mulai dari daerah hingga ke pusat.
'
'Karena itu urut-urutannya panjang, ada usulan sepuluh atau delapan misalnya, saya pilih tiga nama tentunya yang komplit dengan syarat-syaratnya. Salah satunya saya akan pilih Brigjen KH Syamun," kata Joko Widodo dihadapan ratusan ulama yang hadir di acara tersebut.
Sebelumnya dalam sambutan Ketua Umum Pengurus Besa Al-Khairiyah Ali Mujahidin menyampaikans ejarah perjalanan Al-Khairiyah yang didirikan Brigjen KH Syam'un yang juga tahun sebelumnya diusulkan oleh Dinas Sosial Proviniis Banten ke pemerintah pusat untuk menjadi Pahlawan Nasional.
"Keikhlasan kyai jaman dulu begitu besar, dulu membangun cabang Alkhairiyah berupa sekolah dan madrasah bukan dengan APBN dan APBD, tapi membangun dengan keikhlasan. Dulu saat berdiri satu madrasah sekarang lebih dari 130 madrasah dan sekolah sudah dibangun yang tersebar di sejumlah provinsi," kata Ali Mujahidin.
Ia mengatakan, amal kebikan sesuai dengan namanya al-khairiyah yang berarti kebaikan yang dilakukan Lembaga Al-Khairiyah itu, selain dakwah adalah pendidikan, berupa sekolah formal dan pondok pesantren. Bahkan saat ini Al-Khairiyah juga terus mengembangkan pendidikan tinggi di Cilegon dengan membawa nilai-nilai kearifan lokal.
"Al-khairiyah ingin seperti ormas lainnya seperti NU di Jawa Timur dan Muhammadiyah di Jawa Tengah. Begitu juga di Banten ormas Islam yang original lahir di Banten ada Al-Khairiyah dan Mathlaul Anwar. Untuk itu mohon dibantu terus lembaga pendidikan dan pondok pesantrennya agar terus berkembang," kata Ali Mujahidin.
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri Hari Lahir (Harlah) Al-Khairiyah yang ke-93 Tahun di Perguruan Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Banten. Hadir juga dalam acara tersebut Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy serta ratusan ulama di Banten.
Baca juga: Presiden: Keberagaman Bangsa Harus Jadi Penguat NKRI