Serang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar melaporkan dana insentif yang didapat dari pemerintah pusat pada 2023 sebesar Rp18 miliar lebih, digunakan untuk penguatan cadangan pangan.
Al Muktabar dalam penyampaian nota keuangan dalam rapat paripurna DPRD Banten Serang, Kamis mengatakan dana insentif tersebut membuktikan tata kerja Pemerintah Provinsi Banten yang baik.
Tata kerja tersebut khususnya dalam upaya Pemprov Banten menangani masalah stunting, kemiskinan ekstrem, dan penata kelolaan keuangan.
"Insentif fiskal ini akan kita pergunakan rencana bagi penguatan cadangan pangan. Kita akan membelanjakan dalam bentuk seperti tahun lalu," ujar dia.
Pada tahun lalu, Pemprov Banten menggunakannya untuk belanja beras.
Baca juga: Pemprov Banten dukung pembangunan infrastruktur penunjang industri
Al Muktabar mengatakan Banten memiliki cadangan pangan terkuat, karena memiliki lebih dari 3.000 ton cadangan pangan pemerintah (CPP) beras guna berbagai peruntukan masyarakat.
"Jadi CPP kita kuat untuk beberapa prediksi, bila hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, maka minimal kita punya pangan sendiri," ujar Al Muktabar.
Penguatan cadangan pangan dilakukan pada tahun ini dan untuk tahun mendatang.
Dana insentif tersebut juga difokuskan untuk perluasan penanganan stunting. Diantaranya dalam berbagai giat Dapur PKK kolaborasi kabupaten-kota.
"Maka di antaranya kita akan mengecek lagi stunting pasca 60 bulan, di mana sebagian anak itu sudah lanjut ke, mungkin ada sekolah kelas 1 SD, maka kita akan mencoba untuk memperkuat kelanjutan gizinya, menciptakan atau men-support makan bergizi gratis," ujar Al Muktabar.
Baca juga: Pemprov Banten pastikan masyarakat lebih mudah akses layanan kesehatan
Gubernur Banten: insentif Rp18 miliar untuk penguatan cadangan pangan
Kamis, 12 September 2024 19:03 WIB