Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten melakukan gerakan pangan murah (GPM) guna meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat mengendalikan inflasi di daerah itu.
"Kita berharap pelaksanaan GPM itu dapat meningkatkan daya beli masyarakat," kata Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Lebak melaksanakan GPM itu bekerja sama dengan perusahaan Id Food, Perum Bulog dan Toko Tani Indonesia menjual empat jenis komoditas pangan diantaranya beras, telur, minyak goreng,dan gula pasir.
Baca juga: Bisa pengaruhi inflasi, Pemprov Banten jaga harga bawang merah
Baca juga: Bisa pengaruhi inflasi, Pemprov Banten jaga harga bawang merah
Komoditas bahan pokok yang dijual itu tentu dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Untuk gula pasir dijual Rp12.000/kilogram, minyak goreng Rp14.000/ liter, terigu Rp9.400/kilogram dan beras Rp39.500 dengan ukuran 5 kilogram.
"Kami yakin dengan harga itu dapat menstabilkan harga bahan pokok di pasaran," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pelaksanaan GPM yang dibuka 22-25 Agustus 2024 bertempat di alun-alun Rangkasbitung yang diharapkan didatangi ribuan warga.
Baca juga: Perajin Badui ramaikan pameran Koperasi dan Harnas UMKM Lebak
Baca juga: Perajin Badui ramaikan pameran Koperasi dan Harnas UMKM Lebak
Masyarakat yang mengantri dapat terlayani karena persediaan bahan pokok melimpah.
"Kami minta pembeli mengantre dengan tertib karena persediaan bahan pokok relatif terpenuhi," kata Bennu.
Sementara itu, Mumun Mulyanah (35) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya membeli bahan pangan yang dijual di GPM itu relatif murah dibandingkan harga di pasaran.
"Kami membeli Rp70 ribu itu bisa mencukupi kebutuhan konsumsi pangan keluarga selama dua pekan ke depan," katanya menjelaskan.
Baca juga: Dinas Pertanian Lebak ajak petani ambil asuransi tani
Baca juga: Dinas Pertanian Lebak ajak petani ambil asuransi tani