Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, membangun jalan yang menghubungkan antarkecamatan guna mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat sekaligus meminimalisasi kemiskinan dan pengangguran.
"Kita berharap dengan kondisi jalan baik maka pertumbuhan ekonomi masyarakat juga membaik," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Irvan Suyatuvika di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Pemerintah Kabupaten Lebak mengalokasikan anggaran Rp79,8 miliar untuk pembangunan jalan delapan ruas jalan antarkecamatan, 25 ruas jalan antardesa, rekonstruksi jalan, rehabilitasi jalan dan pemeliharaan rutin.
Baca juga: Petani jagung di Lebak lakukan penyiraman menggunakan drone
Baca juga: Petani jagung di Lebak lakukan penyiraman menggunakan drone
Diperkirakan pembangunan jalan tahun ini total sepanjang 40 kilometer. Pembangunan jalan tersebut guna mendorong kelancaran arus lalu lintas masyarakat untuk memasok hasil perkebunan dan pertanian ke luar daerah.
Sebab, kondisi jalan rusak dipastikan masyarakat tidak bisa memasok hasil bumi ke luar daerah, karena tingginya biaya transportasi.
"Kami yakin kondisi jalan baik tentu kegiatan ekonomi masyarakat bisa dilakukan selama 24 jam," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, saat ini, kondisi jalan di Kabupaten Lebak sampai tahun 2024 sepanjang 749,37 kilometer dengan kondisi baik 562,3 kilometer atau 75,04 persen , sedangkan kondisi jalan yang tidak baik sekitar 187,06 kilometer atau 24,96 persen.
Pemerintah Kabupaten Lebak setiap tahun ini merealisasikan pembangunan jalan,namun alokasi anggarannya relatif kecil.
Baca juga: Pelaku UMKM gula aren Lebak jadi andalan ekonomi pedesaan
Baca juga: Pelaku UMKM gula aren Lebak jadi andalan ekonomi pedesaan
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan pada Kementerian PUPR Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten agar dapat memberikan bantuan anggaran pembangunan jalan.
"Kami yakin lima tahun kedepan dipastikan Lebak bisa terbebas jalan rusak jika Kementerian PUPR dan Pemprov Banten memberikan alokasi anggaran pembangunan jalan," kata Irvan.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah tahun ini juga memperbaiki tiga jembatan antara lain Jembatan Tanjung Sari, Jembatan Parungkujang, dan Jembatan Leuwijaksi.
Pemerintah daerah juga tahan ini menerima bantuan keuangan dari Provinsi Banten Rp11,9 miliar untuk tiga ruas jalan, DAK Rp 11,4 miliar untuk dua ruas jalan kabupaten, dan DBH sawit Rp 6,9 miliar untuk satu ruas jalan di Cisalak.
"Kami berharap melalui pembangunan jalan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena bisa melakukan kegiatan ekonomi selama 24 jam itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: FF UI kolaborasi dengan TIKA tanam hanjeli di kawasan Badui
Baca juga: FF UI kolaborasi dengan TIKA tanam hanjeli di kawasan Badui