Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyiapkan pompa di lima kecamatan yang terancam kekeringan menyusul terjadi kemarau berkepanjangan.
"Kita berharap dengan pompa air itu bisa terselamatkan tanaman padi usia rata-rata 70 hari setelah tanam," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Diperkirakan ribuan hektare tanaman padi terancam kekeringan di lima kecamatan antara lain Kecamatan Cipanas, Muncang, Malingping, Cibadak dan Wanasalam.
Pihaknya berupaya bersama kelompok tani setempat dengan melakukan pembangunan irigasi pompanisasi agar areal persawahan tersebut bisa teraliri pasokan air sehingga tidak mengalami gagal panen atau puso.
Baca juga: BPBD Lebak siagakan tiga unit kendaraan tangki hadapi kekeringan
Pihaknya berupaya bersama kelompok tani setempat dengan melakukan pembangunan irigasi pompanisasi agar areal persawahan tersebut bisa teraliri pasokan air sehingga tidak mengalami gagal panen atau puso.
Baca juga: BPBD Lebak siagakan tiga unit kendaraan tangki hadapi kekeringan
Selain itu juga petugas penyuluh lapang (PPL) mengoptimalkan monitoring ke lokasi yang rentan kekeringan dan lebih intensif untuk melakukan komunikasi serta koordinasi dengan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
"Kami minta PPL di 28 kecamatan agar melaporkan jika terjadi bencana kekeringan untuk cepat dilakukan penanganan dengan pompa itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, untuk mengatasi kekeringan itu sudah disiapkan pompa sebanyak 198 unit bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 78 unit.
Selain itu juga ditambah 60 unit Brigade Dinas Pertanian Lebak dan 60 unit Brigade Kodim 0603 Lebak.
Baca juga: 70 desa di Lebak rawan kekeringan dan krisis air bersih
Baca juga: 70 desa di Lebak rawan kekeringan dan krisis air bersih
Jumlah pompa sebanyak itu, kata dia, relatif cukup untuk mengatasi kekeringan.
"Kami berharap produksi pangan bisa berhasil panen pada Agustus - September mendatang," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya saat ini menggunakan pompa bantuan Kementan dengan menyedot air dari Sungai Ciujung dan tanaman padi tumbuh subur.
"Kami menggunakan pompa itu bisa memasok air seluas 150 hektare dan dipastikan akhir Agustus 2024 memasuki musim panen," kata Ruhiana.
Baca juga: BMKG sebut sejumlah daerah sudah alami kekeringan ekstrem
Baca juga: BMKG sebut sejumlah daerah sudah alami kekeringan ekstrem