Tangerang (Antaranews Banten) - Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menuntaskan vasinasi difteri tahap pertama terhadap 1,1 juta anak yang tersebar di 29 kecamatan.
"Penangganan yang cepat harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tangerang Desiriana Dinardianti di Tangerang, Kamis.
Desiriana mengatakan pekan ini telah dimulai vasinasi tahap kedua yang dilakukan oleh petugas Dinkes setempat, Puskesmas maupun aparat medis lainnya.
Hal tersebut karena sejak Desember 2017 hingga pekan pertama Februari 2018 terdapat 100 pasien difteri yang dirawat pada berbagai rumah sakit di Kabupaten Tangerang, namun seorang diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan sebanyak 89 pasien lainnya yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang telah diperkenankan pulang ke rumah masing-masing.
Namun saat ini ada 10 pasien lain yang masih dalam perawatan medis dan pemantauan rutin pemeriksaan agar penyakit tersebut tidak menular ke orang lain.
Bahkan masa perawatan penderita difteri diberlakukan selama enam bulan supaya tuntas, bila tidak maka berkemungkinan mengalami penyakit serupa.
Menurut dia, difteri merupakan penyakit berbahaya dan dapat menyebabkan kematian bagi penderita yang kadang terlambat mendapatkan bantuan medis.
Gejala difteri diantaranya berupa batuk, otot lemas, pembengkakan kelenjer getah bening, pilek, sulit menelan, suara serak, tenggorokan pegal dan demam.
Dia menambahkan sasaran imunisasi difteri terhadap warga usia satu tahun hingga 19 tahun karena beresiko tinggi.
Pemberian imunitasi melalui sekolah, Posyandu, kantor pemerintahan, Polresta, rumah tahanan maupun pusat kegiatan masyarakat lainnya.
Sebelumnya, aparat Dinkes Pemkab Tangerang, merampungkan pemberian vaksin difteri kepada 8.337 warga di Kecamatan Jambe, termasuk kepada para narapidana di Lapas Jambe.