Lebak (Antara News) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak memberikan sosialisasi kepada petani mengenai manfaat penggunaan pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak maupun kompos limbah sampah.
"Penggunaan pupuk organik itu guna mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia," kata Kasi Sarana Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Nana Mulyana di Lebak, Jumat.
Keunggulan penggunaan pupuk organik, selain ramah lingkungan juga dapat mencegah serangan hama wereng cokelat, tikus dan hama lainnya.
Selain itu, biaya produksi pupuk organik sangat murah dan terjangkau karena bahan bakunya ada di sekitar lingkungan petani.
"Kotoran hewan ternak kerbau dan sapi juga sampah jerami bisa diproses untuk dijadikan kompos," katanya.
Pemakaian pupuk organik dapat menyuburkan lahan pertanian sehingga dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan.
Pemerintah daerah mendorong petani agar mengembangkan pupuk organik guna meningkatkan produksi juga pendapatan ekonomi.
"Kami terus melakukan pembinaan dan pelatihan agar petani mampu memproduksi pupuk organik," katanya.
Menurut dia, selama ini, petani Kabupaten Lebak masih ketergantungan kepada pupuk kimia sehingga kerap kali terjadi kelangkaan hingga menimbulkan ancaman produksi pangan.
Untuk memutus mata rantai ketergantungan pupuk kimia itu, pihaknya mengajak petani agar memproduksi pupuk organik.
Keuntungan pupuk organik adalah tingginya harga komoditas pertanian di pasaran.
Saat ini, petani Lebak pada musim tanam November-Desember 2017 sudah mulai dilaksanakan diberbagai lokasi di 28 kecamatan.
Mereka petani di sini rata-rata setahun hanya 2,5 kali musim tanam karena sawah tadah hujan itu.
"Kami berharap pemerintah membangun saluran irigasi untuk meningkatkan program ketahanan pangan," jelasnya.
Maman (50) seorang petani Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak mengaku dirinya menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan kerbau, sapi, ayam dan jerami ternyata sangat bagus untuk menyuburkan lahan pertanian.
Penggunaan pupuk organik itu terbukti bagi petani di wilayahnya berhasil meningkatkan produktivitas pangan.
"Kami sudah dua tahun terakhir ini menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan ternak dan cukup menguntungkan pendapatan usaha pertanian padi sawah," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sukabunga II Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana mengatakan lahan pertanian di wilayahnya seluas 100 hektare dengan jenis padi varietas Ciherang.
Mereka petani sejak tanam hingga panen menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati.
"Saya kira tidak ada masalah penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati, bahkan sangat menguntungkan," ujarnya.