Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 di Kabupaten Lebak, Banten, momentum untuk meningkatkan kualitas keluarga unggul dan berdaya saing menuju generasi Emas 2045.
"Kami berharap masyarakat dapat menciptakan keluarga yang unggul dengan membebaskan stunting dan kemiskinan ekstrem," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Rangkasbitung, Lebak, Ahad.
Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki perhatian cukup tinggi untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan unggul sehingga ke depan bisa berdaya saing di era globalisasi.
Perhatian pemerintah daerah itu dengan menggulirkan program Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan ditargetkan tahun 2024 sebanyak 345 desa/kelurahan, namun saat ini baru terealisasi 286 desa/kelurahan.
Baca juga: Cilegon jadi tuan rumah Harganas tingkat Provinsi Banten
Baca juga: Cilegon jadi tuan rumah Harganas tingkat Provinsi Banten
Selama ini, Kampung KB di 286 desa/kelurahan bersinergi dengan delapan fungsi keluarga di antaranya melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan yang dianut, mampu menyekolahkan anak, menciptakan budaya reproduksi dengan memiliki keturunan, serta setiap keluarga punya anak sehat.
Selain itu, pasangan usia subur (PUS) menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan jarak kelahiran anak tiga tahun hingga lima tahun, seperti akseptor implan dan IUD, serta mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat.
"Kami yakin melalui program Kampung KB dengan delapan fungsi keluarga dapat meningkatkan keluarga berkualitas, " kata Tuti.
Baca juga: Petani di Lebak mulai panen padi seluas 4.500 hektare
Baca juga: Petani di Lebak mulai panen padi seluas 4.500 hektare
Menurut dia, tujuan Kampung KB untuk membebaskan stunting dan kemiskinan ekstrem sehingga mereka dapat pembinaan secara terpadu dan berkelanjutan.
Karena itu, program Kampung KB dapat melaksanakan dengan baik penyusunan program hingga melakukan kegiatan lapangan agar kehidupan masyarakat sejahtera.
Program Kampung KB juga memiliki rumah data untuk memberdayakan mereka, juga dilakukan intervensi dari pemerintah setempat.
Selain itu juga program Kampung KB mereka mendapatkan pembinaan dan kesejahteraan masyarakat di antaranya posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dengan pemeriksaan kesehatan bayi dan pencatatan seribu hari kehidupan, pusat informasi dan konseling remaja, pelayanan KB, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKA), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), serta kegiatan pemberdayaan masyarakat.
"Kami dalam melaksanakan tugas di Kampung KB berkolaborasi dan bersinergi dengan pendidikan masyarakat, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya dan berbagai kegiatan lainnya," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Samsiah (45) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merasa bersyukur tiga putranya meraih prestasi di bidang pendidikan, bahkan dua diantaranya mendapatkan beasiswa kuliah gratis di salah satu perguruan tinggi.
"Kami membentuk keluarga sejahtera itu tidak lepas dari binaan pemerintah daerah," katanya menjelaskan.
Baca juga: Dua haji asal Lebak kembali ke tanah air.
Baca juga: Dua haji asal Lebak kembali ke tanah air.