Pejabat (Pj) Wali Kota Serang, Yedi Rahmat, di Serang, Selasa, mengatakan program tersebut sengaja dipilih karena penggunaan kontrasepsi dapat membantu pasangan usia subur menjaga jarak kehamilan dan kelahiran anak.
“Jadi kontrasepsi adalah salah satu cara mencegah stunting, karena jarak kelahiran menentukan anak stunting atau tidak,” ujarnya usai membuka kegiatan pelayanan serentak sejuta akseptor di Puskesmas Kasemen, Serang.
Ia mengatakan kegiatan ini juga digelar serentak di puskesmas, klinik, rumah sakit swasta dan pelayanan kesehatan lainnya dengan harapan target hari ini bisa tercapai sebaik-baiknya.
"Jadi ini gratis, pelayanan yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan kader ini sangat cepat dan baik, cukup dengan 5 menit untuk pemasangan implan," katanya menambahkan.
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar pelayanan KB di seluruh faskes
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar pelayanan KB di seluruh faskes
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Serang Anthon Gunawan, mengatakan dalam pelayanan serentak sejuta akseptor ini melibatkan tenaga kesehatan mulai dari Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia (IDI) dan puskesmas.
"IDI mengerahkan 67 bidan, selain itu Pemerintah juga dari puskesmas, klinik, berikut rumah sakit faskes 29 orang, swasta 36 orang, PMB 67 orang, total tenaga kesehatan 132 orang," katanya.
Ia mengatakan secara keseluruhan ditargetkan sebanyak 5.326 akseptor di Kota Serang dengan rincian target 1 MOP, 100 MOW, 627 IUD, 804 implan, 2022 suntik, 975 pil, dan 797 kondom.
"Mudah-mudahan dengan dukungan dari semua tenaga di lapangan target bisa tercapai. Hari ini harus terlaporkan sampai pukul 00.00 sejuta aseptor," katanya.
Baca juga: Program Kampung KB Lebak siapkan generasi berkualitas dan unggul
Baca juga: Program Kampung KB Lebak siapkan generasi berkualitas dan unggul