Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) dengan melaksanakan berbagai program untuk menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrem di daerah tersebut.
"Kami minta penanganan pravalensi stunting dan kemiskinan ekstrem dilakukan secara bersama-sama," kata Bupati Lebak Penjabat (Pj) Iwan Kurniawan di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Lebak komitmen untuk menurunkan kasus stunting yang dialami anak bawah lima tahun atau balita juga kemiskinan ekstrem dengan kolaborasi melibatkan OPD juga kementerian/lembaga, pelaku usaha dan swasta.
Saat ini,penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem yang menjadi lokus di 10 desa tersebar di enam kecamatan, karena pendapatan ekonomi mereka rata-rata di bawa dua dolar atau Rp32 ribu dengan kurs Rp16 ribu/dolar.
Baca juga: PKK Banten jadikan penanganan stunting sebagai program prioritas
Baca juga: PKK Banten jadikan penanganan stunting sebagai program prioritas
Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem melibatkan 18 OPD, kementerian/lembaga, Pemprov Banten, lintas pelaku usaha dan mitra strategis secara terpadu dan terintegrasi.
"Kita mengapresiasi semua OPD dengan berkolaborasi itu berjalan dengan baik," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan pemerintah daerah mengalokasikan dana sebesar Rp184 miliar untuk penanganan strategi intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif kasus pravalensi stunting.
Sebab, penanganan stunting itu dengan dilakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang mengalami KEK juga bayi stunting.
Baca juga: Langkah Srikandi PLN Banten dapat diapresiasi Bupati Lebak
Baca juga: Langkah Srikandi PLN Banten dapat diapresiasi Bupati Lebak
Sedangkan, anggaran program kemiskinan ekstrem sebesar Rp500 miliar untuk peningkatan pendapatan ekonomi mereka.
Di antaranya adanya kegiatan padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal dalam melaksanakan program pembangunan infrastruktur jalan, jaringan irigasi, gedung sekolah dan lainnya.
Selain itu juga pelatihan UMKM dengan memanfaatkan produksi bahan baku yang ada di sekitar lingkungan masyarakat setempat.
"Kami berkeyakinan kasus pravalensi stunting dan kemiskinan ekstrem tahun 2024 menurun," katanya menjelaskan.