Indonesia jadi tujuan investor tanamkan modal sektor "startup"
Minggu, 28 April 2024 10:53 WIB
Kota Tangerang (ANTARA) - CEO Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan Indonesia menjadi salah satu tujuan utama bagi investor yang sedang mencari peluang untuk menanamkan modal di sektor "startup" atau usaha rintisan.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang pesat, penetrasi internet yang semakin luas, dan perkembangan ekosistem "startup" yang dinamis telah menjadikan negeri ini sebagai destinasi menarik bagi para investor.
"Pada 2021, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, bidang investasi 'startup' Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara dengan nilai investasi sebesar 42 persen," kata Irawan dalam keterangannya di Kota Tangerang, Banten, Minggu.
Baca juga: Sinar Mas Land hadirkan show unit Upper West BSD City Tangerang
Sinar Mas Land, lanjut Irawan, melalui Digital Hub berkomitmen dalam menerapkan digitalisasi khususnya di sektor "startup" guna mendorong terealisasinya PDB sekitar 150 miliar dolar AS yakni pertumbuhan sebesar 10 persen pada tahun 2025.
Pengembangan dalam dunia "startup" bisa terealisasikan karena meningkatnya tren digital opportunity di Indonesia. Apalagi berdasarkan data yang diperoleh dari Mckinsey & Company, pada sektor teknologi digital, tenaga kerja Indonesia diprediksikan berkontribusi sebesar 35 miliar AS pada tahun 2025. Selain itu, teknologi digital juga berpotensi menambah lapangan pekerjaan sebanyak 3,7 juta.
Sebagai bentuk dukungan kemajuan ekosistem "startup" digital, Digital Hub Next Action (DNA) melakukan gerakan melalui program TechConnectSeries bertajuk “VC Startup Connect”.
Program yang diselenggarakan Digital Hub bekerja sama dengan Xendit, sebuah perusahaan penyedia infrastruktur pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara ini, menghadirkan rangkaian acara seperti offline speed dating, consultation session, fundraise cheat guide, dan startup networking night bersama lebih dari 100 Startup dan lebih dari 60 Venture Capital (VC), pada Selasa (23/4) di The Residence OnFive, Grand Hyatt Hotel Jakarta.
Baca juga: Sinar Mas Land masuk Top-Rated ESG companies list Asia Pasifik.
Acara DNA VC Startup Connect ini bertujuan memberikan medium bagi startup, angel investor, hingga venture capital untuk saling berinteraksi, memperluas relasi dan jaringan, serta membuka kesempatan untuk memperoleh pendanaan.
"Semoga momen ini menjadi awal dari kolaborasi yang sukses dan membawa manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat mencapai tujuan bersama dalam mengakselerasi pertumbuhan 'startup' di Indonesia," kata dia.
Co-Founder & CEO, Xendit Moses Lo menambahkan, pihaknya mendukung kolaborasi tersebut yang menunjukkan dedikasi untuk mendorong pertumbuhan dalam ekosistem "startup" digital di Indonesia.
"Dengan lebih dari 60 investor yang hadir, kami berharap mendapatkan wawasan berharga yang akan memberdayakan 'startup' untuk berkembang," ujarnya.
Baca juga: IABHI kongres di BSD City, bahas arah dan komitmen pembangunan hijau
DNA VC Startup Connect merupakan kegiatan speed dating eksklusif untuk mempertemukan "startup" dengan investor terkemuka skala nasional maupun internasional. Tujuannya untuk mendorong kolaborasi dan pertumbuhan ekosistem "startup" yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Sebelumnya, para "startup" yang berpartisipasi harus melewati proses seleksi dan kurasi ketat yang dinilai melalui beragam aspek mulai dari inovasi ide, potensi pasar, dan skalabilitas bisnis.
"Startup" yang terpilih mendapatkan kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan angel investor serta perusahaan modal ventura seperti Living Lab Ventures, East Ventures, Alpha JWC Ventures, Gobi Partners, Vertex Ventures SEA and India, Trihill Capital, MDI Ventures, Antler, AC Ventures, Intudo, SMDV, dan banyak perusahaan investasi lainnya.
Sejak tahun 2016, Sinar Mas Land telah melakukan transformasi digital untuk memberikan pelayanan dan produk terbaik bagi masyarakat. Inisiatif tersebut salah satunya dilakukan dengan mengembangkan Digital Hub, sebuah kawasan seluas 26 hektare di BSD City yang didedikasikan untuk komunitas, institusi pendidikan, startup dan perusahaan multinasional di bidang teknologi digital dan kreatif.
Animo positif didapatkan dari berbagai pihak dalam pengembangan ekosistem yang telah menjadi rumah bagi lebih dari 38 dari perusahaan terkemuka di antaranya Traveloka, Unilever, NTT, Grab dan Apple.
Dari sisi akses, Digital Hub memiliki jalur langsung menuju gerbang Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A, Tol Jakarta-Merak (Tol Kebon Jeruk), dan Tol Jakarta-Serpong yang terintegrasi dengan Tol Kunciran-Serpong, JORR 2, Tol Bandara Soekarno-Hatta, dan Tol Jagorawi.
Mobilitas dari/ke Digital Hub pun juga didukung dengan beragam pilihan transportasi umum mulai dari free shuttle bus BSD Link, feeder bus BSD City, dan kereta commuter line melalui Stasiun Cisauk di kawasan Intermoda BSD City.
Baca juga: Dari jual 1.400 unit properti, Sinar Mas Land targetkan Rp2,8 triliun
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang pesat, penetrasi internet yang semakin luas, dan perkembangan ekosistem "startup" yang dinamis telah menjadikan negeri ini sebagai destinasi menarik bagi para investor.
"Pada 2021, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, bidang investasi 'startup' Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara dengan nilai investasi sebesar 42 persen," kata Irawan dalam keterangannya di Kota Tangerang, Banten, Minggu.
Baca juga: Sinar Mas Land hadirkan show unit Upper West BSD City Tangerang
Sinar Mas Land, lanjut Irawan, melalui Digital Hub berkomitmen dalam menerapkan digitalisasi khususnya di sektor "startup" guna mendorong terealisasinya PDB sekitar 150 miliar dolar AS yakni pertumbuhan sebesar 10 persen pada tahun 2025.
Pengembangan dalam dunia "startup" bisa terealisasikan karena meningkatnya tren digital opportunity di Indonesia. Apalagi berdasarkan data yang diperoleh dari Mckinsey & Company, pada sektor teknologi digital, tenaga kerja Indonesia diprediksikan berkontribusi sebesar 35 miliar AS pada tahun 2025. Selain itu, teknologi digital juga berpotensi menambah lapangan pekerjaan sebanyak 3,7 juta.
Sebagai bentuk dukungan kemajuan ekosistem "startup" digital, Digital Hub Next Action (DNA) melakukan gerakan melalui program TechConnectSeries bertajuk “VC Startup Connect”.
Program yang diselenggarakan Digital Hub bekerja sama dengan Xendit, sebuah perusahaan penyedia infrastruktur pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara ini, menghadirkan rangkaian acara seperti offline speed dating, consultation session, fundraise cheat guide, dan startup networking night bersama lebih dari 100 Startup dan lebih dari 60 Venture Capital (VC), pada Selasa (23/4) di The Residence OnFive, Grand Hyatt Hotel Jakarta.
Baca juga: Sinar Mas Land masuk Top-Rated ESG companies list Asia Pasifik.
Acara DNA VC Startup Connect ini bertujuan memberikan medium bagi startup, angel investor, hingga venture capital untuk saling berinteraksi, memperluas relasi dan jaringan, serta membuka kesempatan untuk memperoleh pendanaan.
"Semoga momen ini menjadi awal dari kolaborasi yang sukses dan membawa manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat mencapai tujuan bersama dalam mengakselerasi pertumbuhan 'startup' di Indonesia," kata dia.
Co-Founder & CEO, Xendit Moses Lo menambahkan, pihaknya mendukung kolaborasi tersebut yang menunjukkan dedikasi untuk mendorong pertumbuhan dalam ekosistem "startup" digital di Indonesia.
"Dengan lebih dari 60 investor yang hadir, kami berharap mendapatkan wawasan berharga yang akan memberdayakan 'startup' untuk berkembang," ujarnya.
Baca juga: IABHI kongres di BSD City, bahas arah dan komitmen pembangunan hijau
DNA VC Startup Connect merupakan kegiatan speed dating eksklusif untuk mempertemukan "startup" dengan investor terkemuka skala nasional maupun internasional. Tujuannya untuk mendorong kolaborasi dan pertumbuhan ekosistem "startup" yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Sebelumnya, para "startup" yang berpartisipasi harus melewati proses seleksi dan kurasi ketat yang dinilai melalui beragam aspek mulai dari inovasi ide, potensi pasar, dan skalabilitas bisnis.
"Startup" yang terpilih mendapatkan kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan angel investor serta perusahaan modal ventura seperti Living Lab Ventures, East Ventures, Alpha JWC Ventures, Gobi Partners, Vertex Ventures SEA and India, Trihill Capital, MDI Ventures, Antler, AC Ventures, Intudo, SMDV, dan banyak perusahaan investasi lainnya.
Sejak tahun 2016, Sinar Mas Land telah melakukan transformasi digital untuk memberikan pelayanan dan produk terbaik bagi masyarakat. Inisiatif tersebut salah satunya dilakukan dengan mengembangkan Digital Hub, sebuah kawasan seluas 26 hektare di BSD City yang didedikasikan untuk komunitas, institusi pendidikan, startup dan perusahaan multinasional di bidang teknologi digital dan kreatif.
Animo positif didapatkan dari berbagai pihak dalam pengembangan ekosistem yang telah menjadi rumah bagi lebih dari 38 dari perusahaan terkemuka di antaranya Traveloka, Unilever, NTT, Grab dan Apple.
Dari sisi akses, Digital Hub memiliki jalur langsung menuju gerbang Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A, Tol Jakarta-Merak (Tol Kebon Jeruk), dan Tol Jakarta-Serpong yang terintegrasi dengan Tol Kunciran-Serpong, JORR 2, Tol Bandara Soekarno-Hatta, dan Tol Jagorawi.
Mobilitas dari/ke Digital Hub pun juga didukung dengan beragam pilihan transportasi umum mulai dari free shuttle bus BSD Link, feeder bus BSD City, dan kereta commuter line melalui Stasiun Cisauk di kawasan Intermoda BSD City.
Baca juga: Dari jual 1.400 unit properti, Sinar Mas Land targetkan Rp2,8 triliun