Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanuddin, di Serang, Banten, Jumat, mengatakan kasus DBD mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada saat musim hujan dari Januari sampai Maret 2024. Tercatat Januari 44 kasus DBD, Februari sekitar 54 kasus, dan Maret ini sudah mencapai sekitar 125 kasus.
"Peningkatan ini terjadi pada saat memasuki musim penghujan kemarin," katanya.
Dari 125 warga yang terkena DBD sebagian besar mendapatkan perawatan di rumah sakit baik di RSUD Kota Serang maupun rumah sakit lainnya.
Baca juga: Dinkes Lebak ajak warga gencarkan PSN untuk tekan kasus DBD
Baca juga: Dinkes Lebak ajak warga gencarkan PSN untuk tekan kasus DBD
Dinkes Kota Serang telah menginstruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara berkesinambungan sebagai upaya pencegahan.
Selain itu, menurutnya masyarakat harus sadar dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri. Sebab, dalam memberantas DBD bukan hanya tanggung jawab dari Pemerintah, tetapi masyarakat juga harus berperan aktif dalam melaksanakannya.
"Pemberantasan sarang nyamuk dan kesadaran masyarakat itu penting, karena kalau hanya dengan pengasapan atau fogging saja itu tidak maksimal untuk memberantas hingga ke jentik nyamuknya," katanya.
Maka dari itu masyarakat, katanya, perlu melakukan gerakan 3M Plus yaitu dengan cara menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Saya yakin kalau masyarakat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri pasti kasus DBD di Kota Serang menurun," katanya.
Baca juga: Kemenkes sebut gigitan nyamuk meningkat 2,5 kali lipat saat cuaca panas
Baca juga: Kemenkes sebut gigitan nyamuk meningkat 2,5 kali lipat saat cuaca panas