Bak seorang regista seperti Andre Pirlo dari Italia, dengan gaya kaos kaki pendek khasnya, kehadiran Thom membuat aliran bola Indonesia berjalan mulus pada laga itu, terkhusus pada babak pertama dimana Merah Putih menyarangkan dua gol.
Seperti halnya Pirlo, tipe bermainnya kalem dan terlihat tak banyak lari, tetapi dalam hal positioning, Thom tampak selalu on point. Sebagai gelandang, ia tak berlama-lama membawa bola. Pola bermainnya menunjukkan bahwa kepintarannya bermain si kulit bundar begitu mumpuni dimana ia tahu kapan harus membawa bola dan kapan harus segera mengumpan kepada rekannya yang sudah kosong.
Ia juga beberapa kali terpantau lihai memotong serangan Vietnam dan ketika bola berada di kakinya, tak mudah juga pemain-pemain lawan merebut bola darinya.
Melihat apa yang ditampilkan Thom, Shin Tae-yong seusai laga memberikan pujian setinggi langit "Thom menggantikannya (Ivar Jenner) di lini tengah. Dia melakukan pekerjaannya dengan baik. Dan lebih dari 100 persen saya puas dengan penampilannya”.
Untuk Ragnar, striker 26 tahun itu membuat serangan Indonesia pada laga itu hidup setelah tak begitu tajam saat meraih kemenangan 1-0, Kamis (21/3) lalu. Penampilannya membuat sisi serangan kiri Indonesia acapkali memberikan alarm bahaya bagi pertahanan Vietnam.
Tak perlu menunggu lama, Ragnar langsung memperoleh gol perdananya bersama Garuda setelah mencatatkan namanya ke papan skor pada menit ke-22. Dari sisi kiri, ia melakukan tusukan dengan melewati empat bek Vietnam. Ragnar sempat melihat rekannya di kotak penalti untuk ditawarkan umpannya, tetapi ia melihat opsi itu tidak cukup baik karena tak ada striker yang berada di posisi ideal.
Alhasil, ia memilih melepaskan tembakan dengan kaki kirinya yang akhirnya menghunjam ke gawang Filip Nguyen dari sudut sempit.
Dalam strategi Shin Tae-yong, dengan pressing-pressing-nya, Ragnar menjadi palang pintu pertahanan pertama Indonesia. Ia pun juga tak segan untuk membantu pertahanan dimana beberapa kali melakukan track back untuk meringankan beban Nathan Tjoe-A-On di sisi kiri.
Debut indah bagi Ragnar di Hanoi malam itu ditutup beberapa menit sebelum wasit meniup peluit panjang, saat ia digantikan Ricky Kambuaya di penghujung laga (90+5').
"Saya sangat senang, tentu saja bagaimana saya tidak bahagia. Saya pikir kami melakukan pekerjaan yang hebat," kata Ragnar seusai laga, Selasa (26/3).
Tiga menit setelah Ragnar keluar, pemain pengganti Ramadhan Sananta melengkapi kemenangan Indonesia melawan Vietnam di Hanoi dengan skor 3-0, mengulangi kemenangan yang terakhir kali diraih hampir 20 tahun lalu.
Baca juga: Resmi jadi WNI, Ragnar Oratmangoen nikmati Ramadhan pertama di Indonesia
Thom dan Ragnar, lahir di Belanda untuk bela lambang Garuda di dada
Oleh Zaro Ezza Syachniar Jumat, 29 Maret 2024 5:44 WIB