Tangerang (ANTARA) - Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta bekerja sama dengan Pertubuhan Masyarakat Indonesia (Permai) menggelar kegiatan edukasi terkait pencatatan keuangan, investasi, hingga pajak bagi Tenaga Kerja Indonesia dan masyarakat asal Indonesia yang menetap dan berniaga di Pulau Pinang Malaysia.
Prof. Wiwik Utami dalam keterangannya di Tangerang Senin mengatakan ada 11 dosen pengajar bidang akuntansi yang terlibat membagikan pengetahuannya pada beberapa topik
Menurut dia, kegiatan yang juga diikuti anggota Persatuan Anak Rantau Indonesia (PARI) bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesuksesan niaga para peserta dengan memperkenalkan praktik akuntansi yang dapat membantu peserta meninjau usaha yang sudah dijalani, menghitung target, hingga investasi dan pajak.
"Harapannya dengan adanya berbagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, TKI dan masyarakat dapat mencatat usaha yang dijalankan," ujarnya.
Baca juga: Mercu Buana sediakan kuota 80 beasiswa S2
Sementara itu Taufik Akbar menjelaskan investasi syariah yang patut diikuti oleh para TKI untuk masa depan yang lebih baik. Lalu dilanjutkan pada topik digital teknologi yang dipaparkan Dr. Nengzih.
Dengan memaparkan perencanaan keuangan Dr. Erna Setiani juga mengajak peserta untuk menyusun target usaha dengan baik dan dengan diikuti pengelolaan keuangan yang rapi sebagaimana dibahas Dr. Nurul Hidayah.
Secara praktik, Dr. Rina Asmara dan Dr. Hari Setiyawati turut serta memaparkan bagaimana proses pencatatan keuangan secara umum, kemudian Dr. Yudhi Herliansyah lebih spesifik mengajak peserta dalam mengelola pencatatan akuntansi sederhana beserta praktik filling dokumen bagi UMKM.
Pemaparan dilanjutkan pada topik Akuntansi Manajemen Dr. Muhyarsyah membawakan paparan mengenai bagaimana mencatat transaksi yang ditujukan untuk menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan excel.
Baca juga: Disnaker sebut minat warga Tangerang jadi TKI masih tinggi
Dilanjutkan dengan paparan dari Dr. Rien Agustin yang menjelaskan mengenai analisis Cost Volume Profitability dan Break Even Point Analysis dengan menggunakan media studi kasus, agar para pengusaha pemula dapat melakukan expansi produk barunya secara berkelanjutan dengan mempelajari studi kasus dari perusahaan terdahulu yang telah sukses.
Tidak kalah pentingnya adalah paparan dari Dr. Ratna Mappanyukki tentang pencegahan Fraud agar para pengusaha mikro kecil dapat meminimalisir kecurangan pada usahanya.
Kemudian berkaitan dengan peserta kegiatan yang merupakan TKI dan masyarakat Indonesia yang berniaga di Pulau Pinang Malaysia, Dr. Deden Tarmidi memaparkan topik yang tidak kalah menarik dan perlu diwaspadai yaitu mengenai status NPWP Orang Indonesia yang bekerja atau mendapatkan penghasilan di Luar Negeri.
"Karena jika kurang waspada bisa jadi aset TKI yang dimiliki di Indonesia dan berasal dari penghasilan di Malaysia dikenakan pajak berganda yang merugikan diri sendiri," katanya.
Baca juga: 10 calon pekerja migran nonprosedural dipulangkan BP2MI ke daerah asal
UMB-Permai gelar edukasi pencatatan keuangan TKI di Pinang
Senin, 29 Januari 2024 14:16 WIB