"Ada tiga sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dibangun, yakni SMK Negeri 4, 7 dan 8. Kami pusatkan di SMKN 7 dan itu kami sebut bagian dari lanjutan reformasi birokrasi tematik berdampak," katanya di Serang, Banten, Jumat.
Al berharap semakin dilengkapi sarana dan prasarananya dapat berkontribusi dalam penggiatan peningkatan SDM di Kota Serang.
Baca juga: Pj Gubernur resmikan fasilitas dan "teaching hospital" RSUD Banten
Baca juga: Pj Gubernur resmikan fasilitas dan "teaching hospital" RSUD Banten
Pemerintah Provinsi Banten tengah mempersiapkan pembangunan jangka panjang nasional menuju Indonesia Emas 2045. "Karena itu, parameter menuju Indonesia Emas itu salah satunya dengan menggiatkan pendidikan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dan telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Banten."
"Parameter menuju Indonesia Emas 2045 itu salah satunya menggiatkan pendidikan dan perlu sarana dan prasarana sekolah yang mendukung," ujarnya.
Pada kesempatan ini juga Al menyampaikan pesan kepada para tenaga pendidik agar dapat memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kompetensi dan ilmu pengetahuan, juga dirinya berpesan kepada para siswa untuk menguasai kemampuan lebih dari dua bahasa (multi bahasa) agar dapat memiliki keunggulan menghadapi tantangan global.
"Saya berpesan, di era digitalisasi saat ini ilmu pengetahuan itu terbuka. Banyak platform digital yang membuka ruang seperti tutorial-tutorial ilmu pengetahuan dan teknologi," imbuhnya.
Baca juga: Pemprov Banten gencarkan tanam cabai di pekarangan rumah
Baca juga: Pemprov Banten gencarkan tanam cabai di pekarangan rumah
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tabrani mengatakan tahun anggaran 2023 terdapat tiga titik SMK Negeri yang dibangun dan dilengkapi sarana prasarananya di wilayah Kota Serang yaitu di SMKN 7, 8 dan 4 serta 2 SMA Negeri yaitu SMA Negeri 2 dan 3.
"Pembangunan Sarpras ini akan terus kita lakukan secara bertahap. Konsepnya ke depan 1 untuk SMK Negeri kita lengkapi dengan ruang kelasnya, ruang praktiknya, sarana praktiknya, utilitasnya dan ruang penunjang lainnya," ungkapnya.
Dikatakan Tabrani, Pemerintah Provinsi Banten membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di SMK/SMA/SKH karena terdapat sekolah yang menerapkan pembelajaran gilir ganda (double shift) serta memfungsikan peruntukan ruangan sekolah sebagaimana mestinya.
"RKB dibangun lebih disebabkan karena ada sekolah yang menerapkan double shift juga ada yg menggunakan ruang kelas lain misalnya di laboratorium. Sekarang kalau ruang kelasnya sudah lengkap kita fungsikan ruangan itu sesuai dengan peruntukannya misalnya laboratorium ya untuk laboratorium, perpustakaan ya untuk perpustakaan," tutupnya.