Serang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang sampaikan angka kematian bayi (AKB) mencapai 63 kasus di 2023 dan tercatat mengalami peningkatan dibandingkan pada 2022 sebanyak 32 kasus.
"Berdasarkan catatan, angka kematian bayi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2021 sebanyak 13 kasus, tahun 2022 sebanyak 32 kasus dan tahun 2023 sebanyak 63 kasus," kata Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin, di Serang, Banten, Kamis.
Sementara itu, kata Hasan, untuk faktor penyebab kematian bayi diantaranya disebabkan oleh berat badan lahir rendah (BBLR) sehingga mengakibatkan sejumlah permasalahan pada bayi. Seperti gagal pernapasan atau disebut asfiksia yang membuat bayi sulit bernapas.
"Hampir 26 persen kematian bayi disebabkan oleh asfiksia atau gagal bernapas. Karena, bayi lahir dengan berat badan rendah," katanya.
"Masyarakat mana kala ada kegiatan posyandu itu datang. Supaya ibu hamil itu terdeteksi apakah dia tekanan darah nya tinggi atau tidak, apakah ibu hamil itu kurang darahnya atau anemia atau tidak,” katanya.
Selain itu, juga telah memberikan tablet tambah darah selama 90 hari atau 90 tablet secara gratis kepada seluruh masyarakat Kota Serang yang sedang hamil.