Jakarta (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) bekerjasama dengan PT Indo Raya Tenaga (IRT) untuk memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar non-subsidi B35 dalam rangka operasional pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Suralaya, Cilegon dan Banten.
Penandatanganan Kontrak Pengadaan BBM Non Subsidi tersebut dilakukan oleh Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional JBB Deny Djukardi dan Direktur Bisnis PT Indo Raya Tenaga Jonny Karli pada Senin (8/1) disaksikan oleh Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya dan Vice President Industrial & Marine Fuel Business Pertamina Patra Niaga M. Taufiq Setyawan serta Direktur Keuangan PT Indo Raya Tenaga Erwin Ardianto dan Direktur Teknis Yudianto Permono.
Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya menyampaikan selamat kepada PT IRT atas proyek PLTU Jawa 9&10 dan berharap proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Hal itu merupakan kebanggaan bagi Pertamina Patra Niaga sehingga dapat menjadi provider solusi energi pada salah satu proyek PLTU terbesar Indonesia.
Baca juga: Pertamina komitmen selesaikan bantuan warga terdampak insiden Plumpang
Pada kerjasama tersebut Pertamina Patra Niaga berkomitmen dalam penyediaan serta pelayanan pengirimannya.
Lebih lanjut Maya Kusmaya menyampaikan agar dapat dijajaki juga kerjasama untuk skema carbon offset. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan regulasi terkait pajak karbon untuk PLTU, dan Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk menjadi decarbonization partner bagi mitra kami melalui natural based solution yang dimiliki Pertamina Group.
Executive GM Regional JBB Deny Djukardi mengatakan, pembangunan PLTU di Suralaya nantinya akan menjadi salah satu PLTU dengan kapasitas terbesar yaitu 2 x 1000 MW.
Di lokasi pembangunan PLTU itu terdapat dua tangki timbun dengan kapasitas 750 Kiloliter (KL) yang nantinya akan disupply oleh Pertamina.
Deny menjelaskan, kebutuhan BBM dalam pembangunan PLTU itu mencapai 33 juta liter atau 2 juta liter perbulan selama 1,5 tahun kedepan. Pertamina Patra Niaga memastikan produk Bio-solar B35 yang merupakan campuran 35 persen minyak sawit dan 65 persen solar merupakan salah satu yang produk terbaik Pertamina untuk mendukung pembangunan PLTU ini.
Baca juga: Wamen BUMN apresiasi Pertamina jaga kelancaran distribusi energi
“Titik pengiriman atau supply point Pertamina untuk pengiriman BBM pembangunan PLTU Suralaya yaitu dari Fuel Terminal Tanjung Gerem, Cilegon. Titik supply kurang dari 15 kilo meter (KM) ke titik pasokan (supply point), sehingga diharapkan tidak ada kendala dalam pengiriman,” tambah Deny.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, bahwa kerjasama dengan PT IRT juga sejalan dengan program Pertamina yaitu Pertamina One Stop Solution, terlebih pembangunan PLTU ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang mana Pertamina Patra Niaga akan berkomitmen penuh terhadap kualitas produk, proses penyediaan hingga penyaluran sampai dengan supply point.
Baca juga: Kunjungi Fuel Terminal Tanjung Gerem, Pertamina pastikan distribusi BBM lancar
Pertamina tandatangani kontrak Suplai BBM Non Subsidi dengan PT Indo Raya Tenaga
Selasa, 9 Januari 2024 16:36 WIB
Hal itu merupakan kebanggaan bagi Pertamina