Serang (Antara News) - Sebanyak 12 proyek strategis nasional di Banten akan tetap dilanjutkan, karena pemerintah pusat menilai progresnya bagus, tetapi khusus proyek terminal LPG diserahkan kepada Pertamina dan mitra bisnisnya.
"Kemarin itu 'kan rapat terbatas bersama presiden, itu bagian dari evaluasi kesiapan daerah. Banten progresnya cukup bagus dan presiden mengapresiasi, karena ada beberapa daerah yang belum siap," kata Sekretaris Daerah Banten Ranta Soeharta di Serang, Kamis.
Rapat terbatas bersama presiden berlangsung Rabu (14/6) di Jakarta, membahas proyek strategis nasional di sejumlah daerah.
Menurut Ranta, pelaksanaan proyek strategis nasional terkait tanggung jawab dari pemerintah daerah dinilai bagus.
Dari 12 proyek strategis nasional di Banten, pemerintah pusat melepas proyek pembangunan Terminal LPG Banten kapasitasl 1 juta ton per tahun, karena berorientasi pada "business to business" sehingga tidak perlu "backup" dari pemerintah.
"Karena itu lebih pada bisnis ke bisnis, jadi pemerintah mempersilakan dikembangkan oleh Pertamina dengan mitranya. Jadi istilahnya bukan dibatalkan, tetapi tidak masuk lagi dalam proyek strategis nasional,"katanya.
Berbeda halnya dengan proyek jalan Tol Serang-Panimbang yang akan membuka akses masyarakat terutama di Banten Selatan yang dinilai disparitasnya cukup tinggi dengan Banten Utara.
"Tol Serang-Panimbang 'kan bukan sekadar KEK Tanjung Lesung, tetapi ini membuka akses ke zelatan. Pak Presiden mengapresiasi karena progres di Banten cukup bagus, sehingga 11 proyek nasional lainnya tetap dilanjutkan bahkan diinstruksikan kepada kementerian supaya dipercepat. Kalau daerah lain itu ada yang diblok karana progresnya lambat," kata Ranta.
Menurut Sekda, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan agar Pemprov Banten memperhatikan disparitas antara Banten selatan dengan utara.
"Pak JK justru lebih hafal soal disparitas itu. Beliau minta yang harus diperhatikan ke depan itu selatan karena disparitas terasa dengan utara. Penekanannya, kalau ada investor supaya diarahkan ke Bansel, tetapi harus dipilih investasinya jangan merusak lingkungan," katanya.
Sementara untuk 11 proyek nasional lainnya Presiden Jokowi menginstruksikan kementerian terkait untuk segera direalisasikan. Terutama jalur tol, seperti Serang-Panimbang dan tol Balaraja-Serpong.
"Bahkan Presiden Jokowi kepada kementerian agar anggaran sekitar Rp 700 miliar untuk pembebasan Serang-Panimbang kalau ada kekuangan harus disupport lagi. Dan itu harus segera selesai. Posisi sekarang sudah apraisal, pematokan sudah, tapi di Lebak ada tanahnya perhutani, itu kementerian agar segera menyelesaikan," kata Ranta.
Gubernur Banten Wahidin Halim optimistis proyek strategis nasional bisa terealisasi di Banten.
"Saya optimistis dengan apa yang kemarin Pak Jokowi katakan, duitnya juga ada 'kan. Hanya kesulitan pembebasan lahan, ya. Tapi progresnya bagus, proyek kereta api juga sudah jalan, lainnya juga sudah identifikasi," kata Wahidin Halim.