Denpasar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Bali mengajukan 5.000 dosis vaksin COVID-19 ke Kementerian Kesehatan untuk diberikan kepada masyarakat yang belum menerima vaksin penguat atau booster guna menyikapi lonjakan kasus di Singapura.
“Kita sudah amprah lagi 5.000 dosis pertama, ini dulu, untuk jenisnya vaksin Inavac, siapa tahu ada antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi guna menjaga supaya jangan lagi kena seperti di Singapura,” kata Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Jumat.
Di luar pengajuan ini, Pemprov Bali masih memiliki persediaan vaksin yang cukup dan tersebar di kantor dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi, sehingga bagi masyarakat yang belum menerima vaksin penguat dapat mendatangi kantor secara langsung dan gratis.
Baca juga: Soal varian baru COVID-19, Menkes imbau masyarakat tak khawatir
“Untuk booster, untuk jaga-jaga, siapa tahu masyarakat antusias, kan (umumnya) begitu sudah dengar ada pemberitaan (kasus positif) ada antusias lagi. Kemarin karena sudah reda mungkin tidak mau booster,” ujarnya.
Diketahui bahwa angka vaksinasi COVID-19 di Bali tahap I lebih dari 100 persen, vaksin kedua 80 persen, sementara vaksin ketiga dan keempat atau penguat pertama dan penguat kedua tidak diketahui lantaran pendataan sudah dihentikan setelah status pandemi dicabut.
Sejauh ini juga kasus positif belum hilang sepenuhnya, namun angkanya tak setinggi ketika masa pandemi. Menurut Anom hal ini lantaran tingkat vaksinasi yang tinggi di masyarakat.
Baca juga: Dinsos Tangerang upayakan beri jaminan pendidikan anak yatim akibat COVID
Sikapi lonjakan kasus di Singapura, Bali ajukan 5.000 vaksin COVID-19
Jumat, 8 Desember 2023 15:25 WIB