Tangerang (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang mengungkapkan daya beli masyarakat mengalami peningkatan usai pandemi COVID-19.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang yakni Decky Priambodo di Tangerang Rabu mengatakan indeks daya beli masyarakat tahun 2021 mencapai 81,65 poin dengan pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan sebesar Rp14.575.000.
Lalu pada tahun 2022, indeks ini meningkat menjadi 82,34 poin dengan pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan mencapai Rp14.909.000.
"Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Tangerang memiliki lebih banyak daya beli untuk memenuhi kebutuhan dan mungkin juga untuk berinvestasi dalam hal-hal yang lebih besar," kata Decky Priambodo.
Baca juga: Bappeda Tangerang libatkan institusi pendidikan berinovasi pembangunan
Ia juga mengungkapkan jika peningkatan ini mencerminkan keberhasilan upaya pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Harapannya, laju pertumbuhan ekonomi maupun daya beli masyarakat bisa terus meningkat di 2023 ini dan menunjukkan nilai ekonomi yang lebih baik dan maju di 2024 mendatang,” ujarnya.
Sementara untuk Laju Pertumbuhan Ekonomi, lanjut Decky, Kota Tangerang masuk dalam kategori kuat dan mampu bangkit usai pandemi melanda.
Berdasarkan data, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang pada 2021 sebesar 3,90 persen dan 2022 menjadi 5.98 persen.
“Secara umum, capaian tersebut menunjukkan kondisi perekonomian di Kota Tangerang relatif stabil dan terkendali,” pungkas Decky Priambodo.
Baca juga: "Car Free Night" diberlakukan di kawasan Taman Elektrik Tangerang
Bappeda Kota Tangerang sebut daya beli masyarakat naik usai pandemi
Rabu, 6 Desember 2023 15:04 WIB