Lebak (Antara News) - Anggota DPRD Kabupaten Lebak Dian Wahyudi mendukung pembangunan sistem irigasi untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan di pedesaan.
"Kami menyambut positif Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ABD) menyetujui pinjaman dana Rp600 juta dollar Amerika Serikat untuk pembangunan irigasi kepada Indonesia," kata Ketua DPD PKS Kabupaten Lebak saat dihubungi di Rangkasbitung, Senin.
Pinjaman dana dari ADB tentu cukup membantu program ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.
Selama ini, pemerintah daerah relatif terbatas anggaran untuk pembangunan irigasi.
Sehingga pemerintah daerah membutuhkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Karena itu, pihaknya berharap pinjaman dana ADB bisa dimanfaatkan untuk pembangunan dan perbaikan irigasi di kabupaten di Tanah Air.
Sebab, persawahan di Kabupaten Lebak saja kebanyakan sawah tadah hujan akibat terbatasnya sarana irigasi itu.
Apabila, jaringan irigasi itu memenuhi ketersedian air tentu petani bisa melaksanakan indeks pertanaman (IP) tiga kali tanam selama setahun.
Selama ini, Lebak sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi Banten, bahkan produksi tahun 2016 surplus 15 bulan kedepan.
"Kami berharap pemerintah bisa menyalurkan pinjaman ADB itu ke daerah sehingga bisa mendukung kedaulatan pangan nasional," katanya menjelaskan.
Menurut Dian, pihaknya juga mendukung kebijakan pemerintah menghentikan impor jagung dari luar negeri dan kesempatan bagi petani untuk meningkatkan produksi sehingga mampu meningkatkan ekonomi petani menjadi lebih baik dan sejahtera.
Penghentian jagung impor itu diharapkan daerah mampu berswasembada jagung.
Gerakan penanaman jagung terus dioptimalkan baik melalui bantuan pemerintah maupun swadaya masyarakat.
Indonesia juga mampu menjadi lumbung jagung karena didukung lahan luas baik daratan maupun persawahan.
Bahkan, banyak lahan-lahan telantar milik swasta, BUMN, TNI, Polri, Perum Perhutani, Perkebunan dan perorangan bisa dimanfaatkan dengan tanam jagung tersebut.
"Kami minta petani melaksanakan penerapan rekayasa teknologi pertanian guna meningkatkan produksi jagung itu," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten H Sanuji Pentamerta mendorong pemerintah daerah membangun Pasar Induk Banten untuk menampung produk komoditas lokal.
Saat ini, petani Banten mampu memproduksi pertanian pangan, hortikultura dan palawija.
"Saya yakin kehadiran Pasar Induk Banten bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menyerap lapangan pekerjaan sehingga kemiskinan dan pengangguran berkurang," kata politisi PKS Kabupaten Lebak.