Lebak, (Antara News) - Tokoh masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, Roji Santani mengatakan pengoperasian kereta rel listrik (KRL) atau "Commuter Line" rute Rangkasbitung-Jakarta dapat membebaskan ketertinggalan Kabupaten Lebak karena mobilisasi pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
"Kami yakin Kabupaten Lebak bisa mengejar ketertinggalan dan sejajar dengan daerah lain yang maju di Banten setelah dioperasikan commuter line" itu," kata Roji Santani saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Menurut dia, pengoperasian commuter line tersebut tentu berdampak positif bagi percepatan pembangunan daerah.
Saat ini, Kabupaten Lebak kebanjiran pendatang warga DKI Jakarta yang tinggal di perumahan-perumahan yang dibangun developer.
Pembangunan perumahan itu tersebar di Kecamatan Maja sebagai "Kota Kekerabatan Maja" (KKM) yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang.
Selain itu pembangunan perumahan berkembang hingga ke Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, dan Warunggunung.
Ia mengatakan peningkatan warga baru tersebut menunjukkan Kabupaten Lebak mulai mengalami kemajuan. Kebanyakan warga pendatang itu bekerja di sekitar Jakarta dan Tangerang. Mereka setiap hari menggunakan angkutan massal commuter line trayek Rangkasbitung-Tanahabang.
Bahkan, setiap pagi ribuan penumpang memadati Stasiun Rangkasbitung-Citeras-Maja.
"Berkembangnya warga pendatang itu dipastikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Menurut Roji, pihaknya mengapresiasi pemerintah setempat yang memfokuskan pembangunan infrastuktur guna menunjang akses pertumbuhan ekonomi agar para investor mau menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak.
Pembangunan infrastuktur itu di antaranya jalan betonisasi, hotmix, jembatan, jaringan listrik, pemenuhan air bersih dan pasar.
Selain itu penataan perkotaan dengan membangun taman-taman, wisata kota dan ruang penghijauan.
Kemungkinan besar Kabupaten Lebak seperti Kota Depok dan Tangerang karena akses angkutan massal commuter line" begitu mudah.
Jarak tempuh Rangkasbitung-Jakarta sepanjang 72 kilometer dengan menggunakan transportasi KRL hanya ditempuh selama 1,5 jam.
"Kami optimistis dua tahun ke depan pembangunan Lebak menggeliat dan lepas dari ketertinggalan," katanya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno mengatakan diperkirakan penumpang yang menggunakan jasa angkutan commuter line jurusan Rangkasbitung-Tanahabang mencapai 10.000 orang per hari.
Keberangkatan commuter line itu mulai pukul 04.15 WIB hingga pukul 21.00 WIB dengan frekuensi keberangkatan setiap 30 menit.
"Perjalanan commuter line Rangkasbitung-Tanahabang sebanyak 19 keberangkatan dan kedatangan," katanya.