Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengoptimalkan penyaluran pangan non-tunai serta Program RW Mandiri Tahan Pangan (Mantap) dalam pengendalian inflasi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam keterangan di Tangerang, Minggu, mengatakan penyaluran beras yang merupakan pangan non-tunai menyasar 20.308 Kepala Keluarga (KK).
"Jumlah beras yang disalurkan sebanyak 203.080 kilogram kepada 20.308 KK, masing-masing keluarga mendapatkan 10 kilogram beras," katanya.
Baca juga: Dinkes Tangsel klaim program standar minimal kesehatan telah tercapai
Sementara itu untuk Program Mantap, pihaknya memacu penanaman komoditas pertanian dan menggenjot sektor perikanan, serta menggencarkan Program Gemar Makan Ikan (Gemarikan).
"Bahwa pangan adalah kebutuhan dasar utama, karena itu pemenuhan pangan selain merupakan bagian dari hak asasi, juga merupakan pilar eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa," kata Benyamin Davnie.
Ia mengatakan pengendalian inflasi dan mengatasi kemiskinan harus dilakukan semua pihak, termasuk menjaga ketahanan pangan di wilayah.
Baca juga: Selama 2023, Pemkot Tangerang Selatan bedah 395 rumah
"Kami ucapkan terima kasih kepada Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional), Bulog, PT Pos, dan ID Food dalam menyalurkan beras, ayam, telur, dan mendukung Program Keluarga Harapan dan bantuan pangan non-tunai," katanya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan Kota Tangsel memiliki kolaborasi yang sangat baik dalam mengatasi persoalan pangan.
"Ke depan itu generasi emas. Jangan kita kasih micin, harus diedukasi terus, termasuk lewat ibu-ibu PKK, karena yang mengatur menu di rumah itu ya ibu-ibu di rumah. Oleh karenanya mereka juga harus paham," ujar Arief.
Baca juga: Pengusaha UMKM Tangsel dapat pelatihan digital marketing
Kendalikan inflasi, Pemkot Tangsel optimalkan Program Mantap
Minggu, 19 November 2023 12:42 WIB