Pandeglang, (Antara News) - Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Irna Narulita meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menginventarisasi anak putus sekolah.
"Saya ingin jumlah anak sekolah itu datanya riil, jadi Disdikbud harus melakukan inventarisasi," katanya di Pandeglang, Selasa.
Pendataan anak putus sekolah, baik tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama perlu dilakukan sehingga bisa segera dicari solusinya. Ini barus dilaksanakan dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikan di Pandeglang.
Setelah dilakukan pendataan, kata dia, maka tugas Disdikbud harus mengembalikan mereka ke bangku sekolah. Jangan ada lagi ada anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang dengan alasan apapun.
Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak sulit utuk dilakukan, lantaran Disdikbud memiliki Unit Pelaksana Tugas (UPT) pada tiap kecamatan.
"Seluruh kepala UPT sudah diberikan haknya tiap bulan. Sekarang, tinggal laksanakan tanggung jawab dan kewajibannya membantu meningkatkan mutu pendidikan di Pandeglang salah satunya mendata anak putus sekolah," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Salman Sunardi mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan atau sensus melalui Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pendidikan dan Kebudayaan yang ada di tiap Kecamatan.
"Kita akan data, mana sekolah yang terdekat, kita akan upayakan di situ. Saya kira cukup dari dana BOS untuk SD sebesar delapan ratus ribu untuk satu tahun mengembalikan mereka ke bangku sekolah," ujarnya.
Ia jua menjelaskan, saat ini sekitar sekitar 2.600 anak SD yang putus sekolah, dan 260 anak SMP yang putus sekolah, tapi agar lebih valid akan kembali dilaksanakan inventarisasi.
"Kita punya target untuk 2018, dimana sudah dilakukan sosialisasi ke para UPT, agar mencari tahu alasannya apa dan diupayakan harus sekolah, dan sama akan dibiayai dari dana BOS, untuk SMP satu juta pertahun," ujarnya.