Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang, Kamis (12/10), mengatakan LKBA terus berjalan, sedangkan pada gelaran kelima ini terdapat banyak inovasi yang muncul, termasuk dalam pengelolaan sampah.
"Potensi terbesar di masyarakat harus kita gali, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan pembangunan, termasuk persoalan kebersihan, keamanan lingkungan, inovasi bisa digali di setiap desa," katanya.
Baca juga: Disnakertrans Serang gelar bursa kerja di Universitas Faletehan
Ia optimistis LKBA yang sudah diselenggarakan selama lima tahun ini dapat membantu Pemkab Serang dalam mengatasi permasalahan sampah.
Program itu, kata Tatu, juga bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk Polda Banten dan Korem 064/Maulana Yusuf.
"Tanpa ada kesadaran dari masyarakat, penanganan masalah sampah tidak akan selesai. Ditambah lagi saat ini Kabupaten Serang belum memiliki tempat pembuangan sampah akhir mandiri dan masih harus bekerja sama dengan daerah lain," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Serang tahun ini mulai memiliki mesin pengelolaan sampah dengan kapasitas yang masih kecil.
Oleh karena itu, katanya, pengelolaan sampah bisa dimulai dari tingkat RT/RW melalui kebersamaan didukung dorongan pemerintah desa dan kecamatan.
Oleh karena itu, katanya, pengelolaan sampah bisa dimulai dari tingkat RT/RW melalui kebersamaan didukung dorongan pemerintah desa dan kecamatan.
"Pengelolaan harus sudah dilakukan di desa-desa, seperti pemanfaatan sampah menjadi kompos, dijadikan pakan maggot, dan proses lainnya yang bernilai ekonomi. Itu semua bisa dilakukan di tingkat RW dan ke depan saya perintahkan dan mengevaluasi camat dalam program ini," katanya.
Baca juga: Pengelolaan sampah terpadu Chandra Asri diapresiasi Pemkab Serang
Baca juga: Pengelolaan sampah terpadu Chandra Asri diapresiasi Pemkab Serang
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang Haryadi mengatakan partisipasi masyarakat dan desa pada LKBA tahun ini cukup meningkat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Semua RW berlomba agar wilayahnya bisa menjadi juara. Kemudian di samping itu, juri-juri juga merasa kesulitan dalam menentukan juara karena bagus semua,” katanya.
Ia mengapresiasi kegiatan itu karena tahun ini Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara mempertahankan juara umum yang untuk selanjutnya akan didorong menjadi desa wisata.
"Ini salah satu desa yang harus kita angkat potensinya sehingga nanti Desa Margagiri dapat berkembang dan maju, kemudian menjadi desa mandiri. Semoga LKBA ini bisa menjadi rintisan untuk bisa menjadi desa wisata,” ujarnya.
Baca juga: Polres Serang ungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang
Baca juga: Polres Serang ungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang