Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan total kekeringan hingga September sudah mencapai 1.564 hektare yang kekeringan, terdiri dari kategori ringan 667 hektare, sedang 247 hektare, berat 224 hektare dan puso 355 hektare.
"Dari jumlah tersebut yang berhasil dipulihkan 98 hektare dan 25 hektare di antaranya berhasil di panen, yakni di wilayah Carenang, Lebak Wangi, Cikeusal dan Padarincang," katanya.
Baca juga: Pemkot Serang gelar rakor percepatan penilaian mandiri maturitas
Baca juga: Pemkot Serang gelar rakor percepatan penilaian mandiri maturitas
Suhardjo menjelaskan lahan tersebut berhasil dipulihkan karena di sana ada sumber air yang harus dipompa untuk mengaliri ke persawahaan.
"Karena dipinjamkan pompa untuk mengairi persawahaan tersebut," katanya.
Terkait wilayah yang mengalami kekeringan sampai saat ini tersebar di 24 kecamatan, beberapa di antaranya di Kecamatan Jawilan, Cikande, Ciruas, Padarincang, Pamarayan, Cikeusal, Tirtayasa, Tanara, Pontang, Cinangka, Binuang, Tunjungteja, dan Kecamatan Mancak.
"Kekeringan ini terjadi saat umur padi 14 sampai 75 hari setelah tanam, ini bisa puso kalau tidak turun hujan," katanya.
Suhardjo mengatakan petani yang gagal panen nantinya akan ada bantuan. Pihaknya juga meminta agar petani memiliki asuransi agar tidak merugi ketika terjadi puso.
"Sebagian sudah ada yang memiliki asuransi petani tapi sebagian belum. Makanya kita harapkan semuanya memiliki asuransi agar tidak rugi kalau puso,” ujarnya.
Baca juga: Ciptakan inovasi "Guru Berlian", Puskesmas Petir raih penghargaan
Baca juga: Ciptakan inovasi "Guru Berlian", Puskesmas Petir raih penghargaan