DLH sebut kualitas udara Kota Tangerang masih normal

Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten mengungkapkan kualitas udara di daerah itu yang di angka 92 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagai angka normal.

"Angka tersebut masih berada di angka normal dan aman untuk manusia," kata Kepala DLH Kota Tangerang Tihar Sopian dalam keterangan di Tangerang, Sabtu.

Meski dalam kondisi normal, ia mengimbau masyarakat tetap siaga dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap waktu.

Apalagi, katanya, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarau masih mungkin terjadi hingga akhir tahun ini.

Baca juga: DLH Tangerang ajak warga kreasi olah sampah bernilai ekonomi

Selain itu, masyarakat Kota Tangerang harus tetap menjaga kualitas udara, di antaranya tidak membakar sampah yang menyebabkan polusi.

"Salah satu meningkatnya polusi udara ini selain kemarau adalah kebiasaan membakar sampah di masyarakat," katanya.

Pemkot Tangerang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Tangerang Nomor: 660/8214-DLH/2023 tentang Pengelolaan Sampah, antara lain dilarang membuang, menumpuk, dan menyimpan sampah atau bangkai binatang di jalan, jalur hijau, taman, sungai, saluran, fasilitas umum dan tempat lainnya yang sejenis. Pelanggar akan dikenakan denda Rp50 juta rupiah.

Baca juga: Disnaker Kota Tangerang fasilitasi perekrutan pekerja perusahaan

Pemkot Tangerang terus melakukan berbagai upaya dalam menekan polusi udara dengan mengadakan uji emisi, pemantauan serta pengendalian industri, dan penghijauan.

Masyarakat juga diimbau menggunakan transportasi umum yang sudah disediakan Pemkot Tangerang, seperti angkot Si Benteng dan Bus Tayo.

Tihar berharap, masyarakat berkolaborasi dengan Pemkot Tangerang terkait dengan menjaga lingkungan tetap sehat sehingga kualitas udara di daerah itu terus membaik dan tidak menyebabkan polusi berlebihan.

"Kami juga mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk berkontribusi dengan tidak membakar sampah, melakukan uji emisi kendaraan dan menerapkan serta memanfaatkan program-program yang sudah kami sediakan," kata dia.

Baca juga: Minum air berlebihan bisa memicu overhidrasi