Tangerang (Antara News) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Baik yang menggunakan teknologi terkini maupun melibatkan peran masyarakat melalui komunitas - komunitas peduli sampah.
Tak hanya menjaga kebersihan sampah di pemukiman warga dan jalan - jalan saja, tetapi sampah domestik maupun non domestik yang berada di sungai Cisadane pun menjadi prioritas yang selalu dilakukan.
Mulai dengan menerjunkan petugas patroli pembersih sampah di sungai hingga petugas pengawasan dalam antisipasi terjadinya pencemaran limbah dari pabrik/industri ke sungai cisadane yang merupakan sumber air baku kehidupan warga Tangerang.
Begitu pula dengan rencana penerapan proyek Pembangkit Listrik Berbasis Sampah (Pltsa) yang hingga kini masih dalam proses seleksi investor. Tercatat ada 70 lebih investor dari dalam maupun luar negeri yang tertarik mengolah sampah di kota industri dan jasa ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Ivan Yudianto menuturkan, tingginya animo tersebut diharapkan dapat segera merealisasikan proyek Pltsa di Kota Tangerang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional bersama Semarang dan Makasar.
Bahkan, dirinya telah berkunjung ke Jepang beberapa waktu lalu melihat penerapan Pltsa yang sudah maju dan berjalan selaman 20 tahun. Proyek tersebut sangat ramah lingkungan dan cocok diterapkan di Kota Tangerang.
Hanya saja, untuk investor yang tepat mengelola proyek tersebut akan ditentukan dalam proses lelang. Sebab, harus ada kajian yang mendalam agar proyek ini sukses dan berkelanjutan. "Kita tak ingin salah pilih investor. Kita akui jika proyek ini sangat bagus dalam pengelolaan sampah dan diharapkan dapat terealisasi," ujarnya.
Untuk pengelolaan sampah saat ini, lanjut Ivan, pihaknya telah membuat program kerja secara sistematis. Mulai dari awal pengangkutan sampah oleh petugas yang diawasi dengan aplikasi internal, kelengkapan armada dan fasilitas pendukung lainnya seperti mobil penyapu otomatis dan dumptruck serta perahu.
Hal lainnya yakni tentang pembentukan komunitas peduli sampah yang dibina oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan menerapkan teknologi tepat guna dan mengubah sampah menjadi produk bernilai jual.
"Pengelolaan sampah di Kota Tangerang tak hanya dilaksanakan oleh petugas tetapi juga warga. Ini adalah upaya melibatkan warga sehingga pengolahan sampah bisa lebih efektif," ujarnya.