Jakarta (ANTARA) - Dolar AS menguat menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah AS terus meningkat di tengah kekhawatiran penutupan pemerintah federal AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,41 persen menjadi 106,6639 pada akhir perdagangan.
"Setelah naik selama 10 minggu berturut-turut, indeks dolar berada di jalur untuk menambah satu kenaikan mingguan lagi di minggu ini. Tidak ada berita baru di balik kenaikan terbarunya. Namun juga tidak ada alasan makro untuk mengakhiri reli dolar, terlepas dari kenyataan bahwa prospek jangka pendeknya terlalu berlebihan,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan Forex.com.
Baca juga: Harga emas jatuh akibat terus tertekan penguatan dolar
Presiden Fed Minneapolis Neil Kashkari mencatat pada Rabu (27/9) bahwa dia tidak yakin apakah Federal Reserve cukup restriktif dan menyatakan bahwa diperlukan kenaikan suku bunga lagi.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar naik, dengan imbal hasil obligasi sepuluh tahun yang menjadi acuan naik lima basis poin menjadi 4,607 persen, tingkat tertinggi dalam sepuluh tahun.
Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun naik 5,4 basis poin menjadi 5,131 persen, sedangkan obligasi bertenor 30 tahun naik 2,7 basis poin menjadi 4,723 persen.
Baca juga: Info harga emas Antam, kembali turun Rp6.000 per gram
"Dalam jangka pendek, ada keengganan proaktif untuk membeli (obligasi pemerintah) terutama mengingat cepatnya aksi jual terbaru," kata Ben Jeffrey, ahli strategi suku bunga di BMO Capital di New York.
“Pastinya terdapat cukup banyak risiko dalam hal pertumbuhan pasar tenaga kerja dan perekonomian, serta risiko penutupan pemerintah yang pada akhirnya akan membantu menurunkan permintaan dan mendorong suku bunga lebih rendah,” katanya.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0508 dolar AS dari 1,0566 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2137 dolar AS dari 1,2157 dolar AS.
Dolar AS dibeli 149,5950 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,0710 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9208 franc Swiss dari 0,9152 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3510 dolar Kanada dari 1,3521 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 11,0471 krona Swedia dari 11,0285 krona Swedia.
Baca juga: CdM Basuki Hadimuljono sawer dolar peraih medali Asian Games Hangzhou
Dolar AS menguat di tengah imbal hasil obligasi pemerintah meningkat
Kamis, 28 September 2023 6:10 WIB