Pandeglang (ANTARA) - Dalam rangka mewujudkan destinasi desa wisata berkualitas di Kabupaten Pandeglang, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat menggelar kegiatan Bimbingan teknis tata kelola desa wisata di Hotel Wira Carita, Pandeglang, Rabu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Disparbud Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan Bimtek tata kelola ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi dalam pengelola desa wisata agar lebih profesional dan berkualitas sehingga rating desa wisata yang sudah ada bisa naik kelas.
Desa wisata yang saat ini sudah naik kelas ke peringkat maju baru dua, yakni Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang dan Desa Sukarame, Kecamatan Carita.
“Tata kelola desa wisata ini bertujuan untuk meningkatkan rating desa wisata yang sudah ada, karena saat ini desanya masih rintisan dan berkembang, jadi harus naik kelas ke level maju. Sedangkan yang sudah maju baru dua, Desa Tanjung Jaya dan Desa Sukarame, karena dua desa ini sudah mendapatkan anugerah desa wisata,” katanya.
Baca juga: Masyarakat Pandeglang dibekali cara kelola desa wisata
Ditambahkan Neneng, Bimtek tata kelola Desa wisata ini juga sebagai upaya memberdayakan masyarakat untuk dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam meningkatkan kesiapan dan kepedulian menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah mereka agar dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi para wisatawan yang berkunjung.
“Tata kelola desa wisata ini untuk bagaimana peran kepala desa, Bumdesnya, Pokdarwisnya serta masyarakatnya dalam mengembangkan potensi yang ada di desanya, sehingga bisa mendatangkan wisata, dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakatnya,” kata Neneng menambahkan.
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Rosy Sukmawaty mengatakan, pembentukan desa wisata ini untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai pelaku penting dalam pembangunan kepariwisataan, Sehingga para peserta yang diundang dalam kegiatan ini pun terdiri dari berbagai unsur masyarakat, yakni kepala desa, Bumdes, pokdarwis, dan pengelola desa wisata.
Saat ini, lanjut dia, di Pandeglang sudah ada 17 destinasi desa wisata, diantaranya adalah Desa wisata Pasir Peuteuy, Desa wisata Bandung, Desa wisata Suakarame, Desa wisata Tanjung Jaya, dan desa wisata Citeureup.
Baca juga: Wisata alam kampung domba di Pandeglang cocok untuk isi akhir pekan
“Kita ingin melihat dari 17 desa ini sudahkah terlihat perkembangan dari pengelolaan desa wisatanya. Dispar Pandeglang memiliki target ada desa yang akan maju di 2023. Karena baru ada 2 desa yang maju, kami terus melakukan pendampingan desa wisata,” katanya.
Rosy melanjutkan, untuk menyiapkan SDM pengelolaan desa wisata yang handal maka dibutuhkan pelatihan bimtek pengelolaan desa wisata. Dengan demikian juga melalui bimtek ini diharapkan masyarakat desa bisa membuat beragam produk wisata dan mampu mengembangkan paket paket wisata menarik.
“Desa wisata ini kan seharinya memiliki paket wisata, paket wisata ini nantinya akan berpengaruh pada lama tinggal atau berwisata di Desa wisata tersebut. Makanya desa wisata itu masing-masing harus punya keunikan,” katanya menegaskan.
Kordinator Indonesia Susitanable Tourism & Comunity Development Fondation, I-Stand Hardiman mengatakan, 17 desa wisata yang ada di Pandeglang saat ini kondisinya beragam. Pihaknya akan terus bergerak ke desa desa wisata tersebut untuk melakukan pendampingan, sehingga pihaknya optimis 17 desa wisata di Pandeglang ini bisa naik peringkat.
“17 desa wisata pada saat ini keadaannya beragam, makanya kita dari I-Stand sebagai tim assement kita bergerak ke desa desa wisata tersebut untuk terus melakukan pendampingan” katanya. (ADV)
Baca juga: Saung Biru, destinasi wisata alam di Gunung Karang Pandeglang