Prevalensi angka stunting atau kekerdilan di Kabupaten Lebak, Banten mengalami penurunan yakni pada Desember 2022 sebanyak 4.518 balita sedangkan hingga April lalu sebanyak 3.736 balita.
"Kami optimistis target penurunan 14 persen prevalensi stunting 2024 bisa terealisasi," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Hj Tuti Nurasiah di Lebak, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk menuntaskan kasus kekerdilan dengan melakukan intervensi penyaluran bantuan aneka makanan bergizi dan susu.
Baca juga: Upaya kurangi perceraian, BKKBN inisiasi kelas orang tua hebat
Baca juga: Upaya kurangi perceraian, BKKBN inisiasi kelas orang tua hebat
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan diberikan vitamin dan obat - obatan terhadap balita yang positif teridentifikasi stunting.
Begitu juga para keluarga rawan stunting diberikan bantuan daging ayam dan telur masing- masing sebanyak 1 kilogram.
Penyaluran bantuan pangan itu digulirkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan pendistribusiannya melalui Kantor Pos Rangkasbitung.
Dengan demikian, kegiatan tersebut guna percepatan penanganan prevalensi stunting di Kabupaten Lebak untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045.
"Kita berharap balita-balita sekarang itu ke depan bisa terbebas dari stunting dan dapat bersaing dengan era globalisasi," kata Tuti.
Baca juga: Penganggaran stunting daerah diharapkan berdaya ungkit tinggi
Baca juga: Penganggaran stunting daerah diharapkan berdaya ungkit tinggi
Menurut dia, langkah nyata untuk penanganan stunting juga melibatkan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat.
Dimana mereka juga melakukan intervensi penyaluran bantuan makanan bergizi dan susu serta memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk pencegahan stunting.
Sebab, penanganan stunting itu melibatkan berbagai komponen baik pemerintah, stokholder, TNI, Polri, ulama, organisasi kemasyarakatan dan pers.
Kita bahu membahu dan bekerja sama untuk percepatan penurunan angka prevalensi stunting," katanya menjelaskan.
Anisah (35) warga Muara Ciujung Timur Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku perkembangan anaknya yang positif teridentifikasi stunting kini sudah membaik dengan bertambahnya berat badan. Selain itu juga anaknya kini banyak bermain dan ceria serta nafsu makan.
"Kami merasa terbantu adanya bantuan aneka makanan bergizi juga pemeriksaan kesehatan dan penimbangan di posyandu secara rutin sehingga perkembangan kesehatan anak ketiganya itu cukup baik," kata Anisah.