Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif dalam keterangan resminya mengatakan, memberikan penekanan kepada seluruh Bintara Remaja yang sudah menjadi anggota Polri dengan penuh upaya dan usaha untuk tidak membuat pelanggaran.
"Saya tekankan kepada anggota yang baru yang membuat pelanggaran, kesalahan bahkan sudah berfikir yang aneh, dan tidak berbuat semena-mena, maka dari itu kewenangan yang ada jangan sampai disalahgunakan, Jaga keselamatan dalam bertugas, dan jadilah kebanggaan orang tua," katanya.
Ia juga berpesan kepada seluruh Bintara Remaja yang baru lulus ini, untuk menanamkan sikap disiplin, bermanfaat bagi orang lain dan memberikan berkah bagi orang lain serta menjadi pelayan masyarakat yang baik.
Baca juga: Polda Banten bongkar praktik pengoplosan tabung gas elpiji 3 kg
Baca juga: Polda Banten bongkar praktik pengoplosan tabung gas elpiji 3 kg
"Saya yakin kalian akan bermanfaat bagi orang lain, Sebagai pimpinan saya mempunyai harapan besar kepada seluruh bintara remaja untuk menjadi pelayan masyarakat di garda terdepan," katanya.
Sementara itu, Dirsamapta Polda Banten, Kombes Pol Murwoto menyampaikan, selain kegiatan pembaretan, dilakukan juga kegiatan simulasi aksi unjuk rasa guna meningkatkan kemampuan personelnya.
"Selain kegiatan pembaretan, kami juga melaksanakan kegiatan simulasi aksi unjuk rasa ini dalam rangka meningkatkan kemampuan personel serta melatih kekompakan dan mengingat kembali gerakan saat pengendalian massa mulai dari Dalmas awal hingga Dalmas lanjut," katanya.
Baca juga: Polresta Tangerang siapkan personel khusus untuk pengamanan kantor DPRD
Baca juga: Polresta Tangerang siapkan personel khusus untuk pengamanan kantor DPRD
Dalam latihan tersebut dilakukan simulasikan mulai dari gerakan Dalmas awal. Kemudian Dalmas tanpa alat, Formasi Tangan berkait disusul dengan Dalmas lanjut serta Dalmas menggunakan alat sampai Formasi berlindung dengan alat Dalmas dilanjut juga dengan pengurai massa.
Ditambahkan Murwoto, kegiatan simulasi tersebut juga ditekankan dan mengingatkan kembali kepada personel Ditsamapta Polda Banten tentang tahapan-tahapan dalam penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi pelanggaran dan kesalahan prosedur personel Polri dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan bagi personel baik secara materi dan teknik dalam melaksanakan tugas Kepolisian dan penggunaan peralatan dalam penanganan Unras, serta untuk memberikan dan menyamakan persepsi kepada seluruh personel sesuai dengan SOP dan perintah pimpinan dalam melaksanakan tugas Kepolisian," katanya.
Baca juga: Pandeglang teratas kasus kekerasan seksual anak dan perempuan di Banten
Baca juga: Pandeglang teratas kasus kekerasan seksual anak dan perempuan di Banten