Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menunjuk Maruarar Sirait sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola yang bertugas untuk memberantas praktik pengaturan skor atau mafia di sepak bola Indonesia.
"Tadi pagi saya dipanggil Pak Presiden, selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama pusat latihan nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepakbola. Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya," kata Erick Thohir dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Rabu.
Erick melanjutkan, atas arahan Presiden dan juga didorong untuk melakukan introspeksi secara internal, keterlibatan beberapa tokoh independen dalam satgas diyakini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang gamblang, bersih, dan terbuka atas berbagai input serta temuan segala praktik kecurangan.
Baca juga: Ketum PSSI laporkan persiapan Piala Dunia U-17 pada Presiden Jokowi
Baca juga: Ketum PSSI laporkan persiapan Piala Dunia U-17 pada Presiden Jokowi
Satgas Anti Mafia Sepak Bola beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019 Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.
"Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin satgas bisa bekerja maksimal. Mereka bisa langsung laporkan temuan ke Presiden karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepakbola. Satgas ini juga akan berkolaborasi dengan FIFA sebagai bagian transparansi," ungkap mantan Presiden Inter Milan itu.
Maruar Sirait mengatakan bahwa Satgas Anti Mafia Bola ini harus mempunyai komitmen dan bekerja berdasarkan data dan fakta yang melalui proses audit secara audit keuangan, audit operasional dan audit investigasi.
"Saya langsung konkrit berkomitmen (ketika ditunjuk masuk Satgas Anti Mafia Bola). Tim ini tidak boleh ada yang masuk angin, tidak boleh ada yang bisa ditekan, tidak boleh ada yang takut, dan tidak boleh ada yang pilih-pilih. Dasar kerjanya juga berdasarkan data dan fakta melalui proses audit. Auditnya nanti ada audit keuangan, audit operasional, dan audit investigasi," kata Maruarar Sirait.
Baca juga: Kapolri sebut pengamanan Piala Dunia U-17 tak ganggu tahapan pemilu
Baca juga: Kapolri sebut pengamanan Piala Dunia U-17 tak ganggu tahapan pemilu