"Saya berharap agar angkat besi Indonesia mampu meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke Olimpiade 2024. Dari awal kepengurusan ini terbentuk dari 2015 silam, Alhamdullilah semua target sudah tercapai seperti emas di Asian Games. Yang belum tercapai, adalah emas di Olimpiade. Ini adalah target utama kita,"kata Ketua Umum PB PABSI Rosan Perkasa Roeslani dilansir dari keterangan resmi, Jumat.
Sebanyak 15 lifter itu terdiri dari, 7 Lifter putra dan 8 lifter putri. Para lifter yang diberangkatkan itu di bagian putri, Siti Nafisatul Hariroh 45kg (Jawa Tengah), Windy Cantika Aisah 56kg( Jawa Barat), Juliana Klarisa 55kg(Jambi), Natashya Beteyob, 59kg (Papua), Sarah 59kg(Jawa Barat), Tsabitha Alfiah Ramadani , 71kg(Jawa Barat), Restu Anggi 71kg (Kalimantan Barat), serta Nurul Akmal +87kg (Aceh).
Sementara di bagian putra, Satrio Adi Nugroho 55kg (Jawa Barat), Eko Yuli Irawan 61kg(Jawa Timur), Ricko Saputra 61kg( Papua), Mohammad Yasin 67kg (Jawa Tengah), Rizki Juniansyah 73kg (Banten), Rahmat Erwin Abdullah 73kg (Sulawesi Selatan), serta Muhammad Zul Ilmi 89kg (Aceh).
Keberangkatan para lifter Pelatnas menuju Arab Saudi dilepas langsung oleh Ketua Umum PB PABSI Rosan Perkasa Roeslani yang juga Wakil Menteri BUMN didampingi Sekjen PB PABSI Joko Pramono dan pengurus lainnya di Pelatnas Angkat Besi, Kwini, Jakarta Pusat, Jumat.
Baca juga: Hendra/Ahsan tetap incar tiket Olimpiade 2024
Baca juga: Hendra/Ahsan tetap incar tiket Olimpiade 2024
Mantan Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat itu juga mengatakan, harapan untuk meraih emas di ajang Olimpiade adalah di Paris 2024 mendatang."Insya Allah target itu bisa tercapai, karena angkat besi selalu menyumbang medali dari setiap perhelatan Olimpiade. Tentunya dengan kerja kerasa para atlet dan doa dan restu seluruh masyarakat Indonesia," kata Rosan.
Secara terpisah, lifter peraih perak Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan yang akan tampil di kelas 61kg mengatakan, meski tak dibebani target khusus, ia akan berusaha untuk mempertahankan posisinya di dua besar dunia sementara ini.
Secara terpisah, lifter peraih perak Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan yang akan tampil di kelas 61kg mengatakan, meski tak dibebani target khusus, ia akan berusaha untuk mempertahankan posisinya di dua besar dunia sementara ini.
"Karena ini event wajib kita harus tetap on the track mempertahankan posisi agar lolos ke Olimpiade. Meski tak harus jadi juara dunia.Karena kami juga akan menghadapi Asian Games 2023 di Hanzhou, China, September nanti. Saya harus menjaga peak perfomance di China nanti," kata Eko.
Sementara peraih perunggu di kelas 49kg putri pada Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisyah yang pada kejuaraan dunia di Arab Saudi ini tampil di kelas 56kg, mengemukakan alasannya pindah kelas pada kejuaraan kali ini.
Sementara peraih perunggu di kelas 49kg putri pada Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisyah yang pada kejuaraan dunia di Arab Saudi ini tampil di kelas 56kg, mengemukakan alasannya pindah kelas pada kejuaraan kali ini.
'Usai Olimpiade Tokyo 2020 lalu, saya banyak mengalami cedera, seperti cedera tulang kering retak, setelah itu cedera pinggang juga. Jadi Dokter menyarankan untuk naik kelas dulu supaya aman. Mungkin nanti Insya Allah turun ke kelas 49kg lagi," kata Windy.
Baca juga: KONI Pusat dukung PP PBVSI antar timnas voli ke Olimpiade
Baca juga: Arif Dwi Pangestu rebut satu tiket panahan ke Olimpiade Paris
Baca juga: KONI Pusat dukung PP PBVSI antar timnas voli ke Olimpiade
Baca juga: Arif Dwi Pangestu rebut satu tiket panahan ke Olimpiade Paris