Jakarta (ANTARA) -
"Saya tidak pernah khawatir dalam bersikap politik, dan dalam pikiran saya adalah menghormati seluruh keputusan masing-masing partai," kata Ganjar saat ditemui selepas menjadi narasumber acara "Road to IdeaFest" di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Ganjar dilontarkan menjawab pertanyaan awak media mengenai kabar terbaru bergabungnya Partai NasDem dan PKB berikut penetapan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
Kabar tersebut diyakini berpotensi menimbulkan keretakan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.
Baca juga: Kata Hasto soal ajakan elite PDIP untuk pilih Ganjar Pranowo
Situasi itu juga membuka kemungkinan terbentuknya kerja sama politik baru sembari mengajak PPP, yang sejauh ini menyatakan dukungan terhadap Ganjar dan mengajukan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden.
Terkait kemungkinan itu, Ganjar menanggapinya dengan kelakar.
"Saya enggak cium-cium (kemungkinan PPP hengkang, red.), yang saya cium istri saya," kata Ganjar berkelakar saat ditanya apakah dia mencium gelagat PPP bakal menarik dukungan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam siaran resmi Partai Demokrat di Jakarta, Kamis, mengumumkan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang mulanya diusung NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, menyetujui secara sepihak kerja sama politik NasDem dan PKB.
Anies juga diyakini oleh Demokrat menyetujui sepihak penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.
Baca juga: Surya Paloh sebut duet Anies-Muhaimin mungkin tapi belum terformalkan
“Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” kata Teuku Riefky.
Sejauh ini, Anies belum memberikan komentarnya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Baca juga: Hasil survei LSI, Prabowo unggul pada "top of mind" capres
Ganjar Pranowo tetap tenang tanggapi dinamika koalisi pesaing
Jumat, 1 September 2023 0:14 WIB
Saya tidak pernah khawatir dalam bersikap politik, dan dalam pikiran saya adalah menghormati seluruh keputusan masing-masing partai